Jika Durhaka Kepada Orangtuamu Maka Neraka Akan Menantimu

 

Durhaka

Jika Engkau Durhaka Kepada Orangtuamu Maka Neraka Akan Menantimu

(Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Sungguh Agama Islam sangat melarang perbuatan durhaka kepada orang tua. Bahkan termasuk dalam dosa besar yang setara dengan mempersekutukan Allah SWT. Banyak sekali ayat Al-Quran dan hadist  Nabi yang mengingatkan kita akan dosa dari perbuatan durhakan kepada orang tua, salah satunya disebutkan pada Hadist Riwayat Bukhari berikut ini:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ

Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar itu ?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua,” ia bertanya lagi, “Kemudian apa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang muslim”. (HR al-Bukhâri, no. 6255)

Larangan tegas bagi seorang anak bersikap durhaka terhadap orang tuanya dinyatakan pula oleh Allah swt dalam QS. Al-Isro ayat 23   Allah Ta’ala berfirman :

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”

 

Agama Islam telah mengajarkan seorang anak untuk berlaku sopan dan santun dalam  bertutur kata terutama kepada orang tuanya. Jika seorang anak berkata kasar, membentak, atau bahkan sampai memukul orang tuanya, maka perbuatan anak tersebut termasuk dalam perbuatan durhaka.

Berdasarkan firman Allah swt dalam QS. Al-Isro ayat 23 tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa ciri-ciri seorang Anak yang Durhaka kepada Orang tuanya adalah sebagai berikut :

Pertama : Seorang Anak sampai berani berkata “Ah” dan membentak orang tuanya.

Sungguh Islam telah mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan berkata “ah” saja merupakan perbuatan yang dilarang. Apalagi meninggikan nada suara di depan orang tua atau membentak, sungguh perbuatan tersebut benar-benar dilarang oleh Allah SWT. Jika ada seorang anak yang sampai tega memukul atau menyakiti orangtuanya, sungguh balasan dari Allah swt akan ia rasakan secara langsung selama ia masih   hidup di dunia ini. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Ada dua pintu amalan yang disegerakan balasannya di dunia, yaitu kezaliman dan durhaka kepada orang tua.” (HR. Al – Hakim),

Balasan dari Allah swt atas perbuatan durhaka dari seorang anak kepada orang tua akan semakin disegerakan manakala orang tua yang kita dzolimi mengadu kepada Allah SWT. Kita patut iketahui dan harus dsadari bahwa doa yang mustajab tersebut akan menembus langit dan diamini oleh para malaikat sehingga Allah swt pun akan mengabulkannya.

Rasulullah bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak yakni, doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa orang yang terdzolimi.” (HR. Baihaqi)

Kedua : Anak yang Membuat orang tuanya bersedih dan menangis

Tentunya setiap orang tua sudah pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat kesuksesan anaknya. Lalu bagaimana bila kita sebagai anak tega membuat orang tua bersedih bahkan menangis? Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi dosa besar untuk kita. Ibnu ‘Umar berkata: Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari)

Ketiga : Anak yang Menelantarkan dan tidak melayani orang tua

Orang tua tidak pernah merasa lelah untuk melayani kita. Sedari kecil, mereka merawat kita, menyusui, membantu buang air, memberi makan dan minum, mengajari kita berbicara dan berjalan. Segala sesuatu mereka berikan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Di saat kedua orang tua kita telah berusia lanjut, maka kewajiban kita untuk merawatnya. Segala keperluannya haruslah kita cukupi dan apa-apa yang sulit ia kerjakan, kita harus membantunya. Jangan sampai kita menelantarkan orang tua hanya karena mereka telah pikun. Jika kamu berbuat demikian, sama saja kamu telah berbuat durhaka kepada orang tua. Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahkaf ayat 15 yang artinya :

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a. “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Keempat : Anak yang Lebih mementingkan istrinya dibandingkan orang tunya

Islam memang mengajarkan suami untuk menyayangi seorang istri. Bahkan dikatakan bahwa sebaik-baiknya pria adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Namun demikian, bila suami berlebihan dalam memanjakan istri sampai-sampai melupakan hak orang tua maka itu bisa jadi dosa baginya.

Kelima : Anak yang Memasang muka masam di depan orang tuanya

Seringkali seseorang yang tampak ceria dan murah senyum dihadapan kawan-kawannya. Tapi saat di rumah, ia selalu memasang muka masam atau cemberut di depan orang tuanya. Ketika diajak berbicara oleh ibuk-bapaknya, ia hanya diam dan kadang menjawab sinis seakan penuh kebencian kepada orang tuanya..

Sadrailah, sungguh orang tuamu adalah orang yang paling berhak memperoleh senyumanmu. Mereka yang sudah lelah merawatmu dan membesarkanmu, bukan teman-temanmu! Jad,  janganlah sekali-kali memasang wajah masam dihadapan mereka. Jika ada masalah, sebaiknya ceritakan secara baik-baik dengan Bahasa yang lembut dan sikap santun.

Keenam : Anak Tidak menghormati orang tua

Sikap tidak hormati kepada orang tua juga termasuk dalam perbuatan durhaka. Dimana menghormati disini berarti bertutur kata yang sopan dan halus, mencium tangan kedua orang tua setiap hendak pergi keluar rumah, dan selalu meminta restu jika ingin melakukan sesuatu. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

 Beribadahlah kepada Allâh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.”

Ketujuh : Anak yang Tidak menaati perintah orang tua

Salah satu ciri anak jaman sekarang adalah seringkali tidak menaati perintah atau nasehat orang tuanya. Misalnya saja, orang tua mengingatkan anaknya untuk segera menunaikan sholat, tetapi si anak tidak mengabaikan nasehat orang tuanya dan malah merespon dengan kata-kata kasar yang menyinggung perasaan orang tuanya. Perbuatan atau sikap yang demikian adalah termasuk durhaka kepada orang tua.

Kedelapan : Anak yang Mencela orang tuanya

Janganlah sekali-kali kamu menghina orang tuamu. Seburuk apapun rupanya, walaupun mereka sangat miskin dan tidak berpendidikan, kamu tetap harus menghormati dan menyayangi mereka.  Ingatlah akan peringatan dari Rasulullah SAW: Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2, shahih).

Kesembilan : Anak yang Tidak mau mengakui mereka sebagai orang tuanya

Seorang anak yang tidak mengakui kedua orang tuanya karena alasan apapun (termasuk malu) adalah tindakan yang sangat berdosa. Sampai kapanpun orang tua tetap menjadi orang tua. Tidak ada istilah “mantan orang tua”. Setinggi apa pun jabatanmu, sebanyak apapun hartamu tidak akan mampu menebus rasa kasih sayang mereka kepadamu. Jangalah kamu sia-siakan orang tuamu. Apalagi sampai melupakannya. Sungguh itu perbuatan durhaka yang dimurkai Allah SWT.

Bagi seorang anak yang durhaka kepada orang tua, niscaya ia tidak hanya merasakan azab di akhirat. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan yang tiada berakhir. Bahkan kondisi yang sangat memperihatinkan saat ia mengalami sakaratul maut, ia akan merasakan kondisi yang sangat sulit dan menyakitkan.

Allah swt akan memberikan azab bagi anak yang durhaka terhadap orang tuanya, antara lain:

Pertama : Shalatnya tidak akan diterima di sisi Allah SWT

Sia-sia saja saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Sebaik apapun kualitas dan kuantitas shalatnya, tetap saja Allah SWT menolaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist: “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R.  Abu al-Hasan bin Makruf)

Kedua : Diharamkan masuk surga

Seorang anak yang durhaka terhadap orang tuanya diharamkan mencium aroma surga apalagi sampai masuk kedalamnya. Sebagaimana hadist  Nabi SAW yang berbunyi: “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”(H.R. Nasa’i dan Ahmad).

Ketiga : Dibenci oleh Allah SWT

Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).

Keempat : Ditimpa azab selama di dunia

Orang yang durhaka kepada orang tuanya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersauba, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.

Kelima : Dianggap kafir

Bersikap durhaka terhadap orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi: “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.

Keenam : Dosa-dosanya tidak akan diampuni

Dari Aisyah r.a. ia berkata, bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

Ketujuh : Segala amal perbuatannya dihapuskan

Sebanyak apa pun tabungan pahala seseorang selama di dunia, tapi kalau ia durhaka pada orang tuanya, sungguh investasi pahalanya itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Sebagaimana hadist  Nabi SAW yang diriwayatkan oelh Thabrani: “ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”.

 

Sungguh, jasa kedua orang tua itu tiada bandingnya. Allah SWT berfirman dalam QS.al-Ahqâf:15:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (al-Ahqâf:15).”

Pada bagian akhir dari tulisan ini, Penulis ingin menutup dengan Hadits yang diriwayatkan olrh  Abu Hurairah R.A.: "Bahwa, suatu hari tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda: "Celaka, celaka, dan sungguh celaka..". Sahabat bertanya: "Siapa yang engkau maksud ya Rasulallah?". Rasul menjawab: "...orang yang masih punya orang tua, keduanya atau salah satunya, tapi dia tidak bisa masuk surga karena mereka"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

NASEHAT INDAH GUNA MENJAGA KEHARM0NISAN DALAM KELUARGA

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI