Postingan

Pandangan Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah Tentang Keutamaan dan Kemuliaan llmu (Urgensi dan Kebutuhan Manusia Kepada llmu) Bagian Kedua belas

Gambar
  Pandangan Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah Tentang Keutamaan dan Kemuliaan llmu (Urgensi dan Kebutuhan Manusia Kepada llmu) Bagian Kedua belas Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd. Pada artikel Bagian Kesebelas mengenai  “Pandangan Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah Tentang Keutamaan dan Kemuliaan llmu  (Urgensi dan Kebutuhan Manusia Kepada llmu ”, telah Penulis uraikan pandangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah terkait keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu hanya pada sudut pandang yang kedelapan puluh satu mengingat sangat luasnya penjabaran Imam Ibnu Qoyyim pada bagian ini.  Setelah Penulis jeda atau dihentikan sementara dengan potingan lainnya, termasuk postingan Penulis terkait Bencana Gempa Bumi di Cianjur Jawa Barat, maka berikut ini akan Penulis lanjutkan kembali dengan kajian pada sudut pandang yang kedelapan puluh dua hingga sudut Pandang kedelapan puluh empat, Berikut ini akan Penulis berikan ulasannya. Delapan puluh dua . Sesungguhnya Allah SWT sangat menekankan tentang adanya perbedaan   d

GEMPA BUMI CIANJUR DALAM PERSPEKTIF ILMIAH DAN ILLAHIAH

Gambar
GEMPA BUMI CIANJUR DALAM PERSPEKTIF ILMIAH DAN ILLAHIAH (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Dalam perspektif keilmuan ( Ilmiah ) , sebagaimana yang dikemukan oleh Ahli geologi, Ma’rifun Sudibyo, bahwa kawasan yang terdampak di sekitar sumber gempa tersusun oleh endapan yang sangat muda ( secara geologis ), produk aktivitas vulkanik Gunung Gede - Pangrango. Dari tinjauan sins, jenis tanah ini ternyata mampu melipatgandakan gelombang saat gempa bumi terjadi. Faktor saintifik lainnya, ternyata pada kawasan sekitar sumber gempa berada di kaki gunung/perbukitan, sehingga mempertinggi peluang terjadinya gerakan tanah (longsor) sebagai dampak ikutan getaran gempa bumi. Selanjuta bagaiman peristiwa Gempa Bumi dalam Perspektif Illahiah ? Sebagai agama yang paling sempurna, Islam menyetujui konsep ilmiah  terkait peristiwa gempa bumi. Namun demikian, Islam  memandang bahwa gempa bumi tidak akan berhenti hanya pada titik persoalan atau kajian tentang bagaimana peristiwa Gempa Bumi itu bis

Mari Kita Belajar dari Khalifah Umar Bin Khattab Terkait Standar Keamanan Gempa Yang Benar

Gambar
  Mari Kita Belajar dari Khalifah Umar Bin Khattab Terkait Standar Keamanan Gempa Yang Benar (Oleh: DR.H.Sukarmawan,M.Pd.) Pada Senin Siang tanggal 21 November 2022, gempa bumi dengan kekuatan 5.6 skara richter mengguncang wilayah Cianjur dan Sukabumi Jawa Barat. Hampir 300 jiwa melayang, Ratusan rumah rusak sedang hingga berat. Dan ratusan orang mengalami luka ringan, sedang hingga luka berat. Peristiwa Gempa ini terasa hingga ke beberapa daerah di sekitarnya. Tayangan Televisii dan Video-video tentang dampak gempa bumi tersebut banyak beredar di kalangan masyarakat. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini juga terasa hingga ke sejumlah daerah, misalnya sampai ke Kabupaten Cianjur yang berjarak sekitar 10 kilometer, kemudian Kota Sukabumi, Kota Bogor, Bandung hingga Bekasi dan Jakarta. Gempa Bumi tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 13:21 WIB. Untuk pusat gempa sendiri berada di 6.84 Lintang Selatan dan 107.05 Bujur Timur. Pusat

Petik Hikmah di Balik Gempa Bumi Cianjur Yang Mengakibatkan Ratusan Mayat Kaku Terbujur

Gambar
  Petik Hikmah di Balik Gempa Bumi Cianjur Yang Mengakibatkan Ratusan Mayat Kaku Terbujur (Oleh:DR.H.Sukarmawan,M.Pd.) Umat Islam sangat meyakini bahwa setiap musibah pasti membawa hikmah. Begitupula halnya dengan musibah gempa bumi Cianjur yang terjadi baru-baru ini. Kita telah sama-sama mengetahui bahwa   terjadi  Gempa Cianjur , Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022 yang lalu. Guncangan gempa dengan magnitudo 5,6  telah mengakibatkan ribuan rumah rusak hingga ambruk dan hampir 300 korban jiwa dan ratusan korban lainnya yang mengalami luka ringan dan luka berat.   . Dampak Gempa Bumi Cianjur tersebut mengakibatkan   puluhan ribu warga Cianjur harus mengungsi dan tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangun oleh pihak Pemerintah maupun oleh para relawan. Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur tidak lagi dapat menampung korban luka-luka yang harus segera mendapatkan penanganan medis karena jumlah korban yang sangat tragis. Jika kita coba untuk merenungi Tragedi Gempa Bumi yang silih