Postingan

KDRT dalam Keluarga tidak akan ada dalam Keluarga yang SaMaRa

Gambar
  KDRT dalam Keluarga tidak akan ada dalam Keluarga yang SaMaRa (Oleh:Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Setiap pasangan hidup dalam suatu keluarga tentunya mendambakan sebuah keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah (SaMaRa) dalam suasana yang tentram, penuh cinta dan kasih sayang. Hanya saja, perlu disadari bersama bahwa menikah itu langkah awal membangun sebuah keluarga, Sedangkan membangun keluarga yang baik diperlukan ilmu dan kesiapan mental yang matang. Hal ini karena keluarga adalah sebuah ikatan “ mitsaqan ghalidza” , atau sebuah  perjanjian yang agung, perjanjian yang kuat, perjanjian yang serius, bukan perjanjian main-main . Jadi pernikahan itu bukan hanya seumur jagung atau untuk 1 atau 2 tahun saja lalu cerai, kawin lagi cerai tetapi harus sampai ke akhir hayat.  Jalinan pernikahan sungguh sangat istimewa, sehingga di dalam jalinan pernikahan tidak akan pernah saling mencaci maki, menghakimi, menjatuhkan, menertawakan kelemahan masing-masing. Sebab keluarga adalah tempat bagi

Ciptakan Keluarga SaMaRa agar Bahagia di Dunia dan di Akhirat Masuk Surga Bersama

Gambar
  Ciptakan Keluarga SaMaRa agar Bahagia di Dunia dan di Akhirat Masuk Surga Bersama (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Sesungguhnya, Rasulullah SAW diutus oleh Allah Swt untuk menyempurnakan akhlak manusia di muka bumi ini. Misi yang terpenting dari Beliau adalah membentuk Akhlaqul Karimah umat manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Rasulullah SAW membawa risalah Islam dengan misi utama rahmatan lil ‘alamin  dan sungguh tidak ada keraguan sedikitpun pada risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW yang merupakan sosok manusia pilihan Allah SWT yang menjadi penutup para Nabi di muka bumi ini. Salah satu diantara risalah Rasulullah SAW yang sangat penting adalah menyangkut persoalan tentang “ Keluarga”. Keluarga termasuk lembaga terkecil yang berada dalam suatu komunitas masyarakat, tetapi mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat  yang adil dan sejahtera. Sungguh Agama Islam sangat besar perhatiannya dalam hal pembinaan keluarga, mulai dari ca

Ciptakan Hidup Dalam Naungan Al-Qur’an Niscaya Keluarga Bahagia Dapat Dirasakan

Gambar
  Ciptakan Hidup Dalam Naungan Al-Qur’an Niscaya Keluarga Bahagia Dapat Dirasakan (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Hakikat hidup dalam naungan Al-Qur’an berarti selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an baik secara membacanya ( Tilawah al-Qur’an ), memahaminya ( Tadabbur al-Qur’an ), menghafalnya ( Hifzhul Qur’an ), mengamalkannya (Tanfiidzhul Qur’an), mengajarkannya (Ta’liimul Qur’an) dan menjadikannya sebagai pedoman dan rujukan hukum (Tahkiimul Qur’an). Sebagaimana bunyi hadis yang diriwayatkan oleh Usman bin ‘Affan r.a,  Rasulullah saw  bersabda:   خَيرُكُم من تعلَّمَ القرآنَ وعلَّمَهُ "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`ān dan mengajarkannya."   Mari sejenak kita simak pula firman Allah swt dalam QS.Al-Israa ayat 9: إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar