BERSAMA KELUARGA TERCINTA DI SURGA DUNIA DAN SURGA AKHIRAT
BERSAMA
KELUARGA TERCINTA
DI SURGA
DUNIA DAN SURGA AKHIRAT
(Oleh:
Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Dapat menikmati keindahan dan berbagai
fasilitas di Surga sudah pasti menjadi dambaan kita semua. Tidak hanya para ahli
ibadah, para ahli maksiat pun sangat berkeinginan bisa masuk Surga.
Fenomena keindahan dan kenikmatan Surga
diulang-ulang dalam al-Quran dan hadits melalui beragam cara, agar menimbulkan
rasa rindu diri kita kepadanya, sehingga ada motivasi diri kita yang beriman untuk
semakin meningkatkan kualitas dan kuantutas dalam beribadah kepada Allah SWT
agar kita memperoleh ganjaran Ssurga.
Sesungguhnya nikmat Surga akhirat tidak bisa
dibayangkan oleh pikiran kita, hanya saja Allah SWT memberikan ilustrasi atau gambaran
,seperti kesejukan, pepohonan yang rindah dan berbuah lebat dan manis rasanya,,
sungai-sungai yang mengalir, istana yang indah, bidadari yang cantik jelita dan
ilustrasi lainnya), agar kita bisa sedikit membayangkan meskipun pada
hakikatnya pikiran kita tidak akan pernah bisa menjangkaunya.
Ibnul Qoyyim pernah berkata bahwa terdapat 3
surga yang disediakan Allah SWT untuk orang beriman/ para ahli ibadah; Ketiga
Surga tersebut adalah Surga Akhirat, Surga Alam Barzakh Dan Surga
Dunia. Begitu pula dengan neraka, Allah SWT telah menyiapkan 3 neraka
bagi para pendosa/ ahli maksiat berupa Neraka Akhirat, Neraka Barzakh Dan Neraka
Dunia.
Syaikhul Islam berkata, "Sesungguhnya dunia
ini ada surga. Mereka yang tidak memasukinya, maka tidak akan bisa memasuki
surga akhirat" Tentunya yang dimaksud surga Dunia di sini adalah kelezatan
dan kesenangan yang dirasakan oleh orang beriman ketika ia menjalankan ketaatan
kepada Allah SWT dan menjauhi segala pa yang dilarang-Nya.
Tentunya Surga di dunia tidak selalu
membahagiakan secara lahiriah, tapi sudah pasti akan menenangkan bagi hamba
yang beriman. Meskipun dirasakan kehidupan dunia ini ada kesulitan, selama kita
menjalani/ menghadapinya dengan penuh rasa bahagia karena dasar ketaatan
kitakepada Allah SWT, maka itulah hakikatnya surga dunia. Surga dunia akan
kita rasakan ketika kita beribadah dengan penuh ketenangan dan ketentraman,
serta keihlasan hati.
Mari kita renungkan Sabda Nabi SAW :
عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما مرفوعاً: «الدنيا
متاع، وخير متاعها المرأة الصالحة».
"Dunia salah satu perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri sholehah."
Tentunya sosok “Anak-anak yang qurratu 'ain (Penyejuk
Hati)” juga adalah surga
dunia.
Sesungguhnya Islam adalah agama yang
menghimpun kebaikan dunia dan akhirat. Dan hal ini tidak diajarkan pada agama
lain. Boleh jadi dalam agama lain, jika ada kecenderungan diri untuk
mendapatkan ketenangan batin, maka tinggalkan dunia. Sebaliknya, Jika ada
kecenderungan diri kita terhadap nikmat dunia, maka kita harus menjauhi
nilai-nilai agama. Adapun Islam tidak seperti itu. Islam mengajarkan perlunya
keseimbangan dalam hidup. Kita bisa mendapatkan nikmat dunia tanpa melupakan
ibadah kita kepada Allah SWT sebagai bekal hidup kita di akhirat kelak..
Berbicara tentng surge dunia, kebanyakan
orang memandang "surga dunia" hanyalah hubungan suami-istri (Seks).
Dalam Islam, hal ini memang termasuk surga dunia karena mendatangkan
kebahagiaan dan ketenangan, juga mendatangkan pahala. Nabi SAW telah bersabda, "Dan
hubungan suami istri di antara kalian bernilai sedekah." Jadi, hal
ini adalah surga dunia yang bisa mendatangkan surga akhirat, karena ada nilai pahala
di dalamnya. Akan tetapi, berhati-hatilah, jika hubungan seks itu
disalurkan dengan cara yang dilarang
dalam syariat Islam atau melalui cara haram karena melakukan hubungannya bukan
kepada pasangan (suami-istri) alias berjinah, maka jelas itu bukan surga dunia,
tapi neraka dunia yang akan mendapat balasan berupa neraka di alam barzah dan
di akhirat kelak.
Sungguh Neraka Dunia adalah ketidaknyamanan, ketidaktenangan,
ketidaktenteraman, menimbulkan penyakit menular dan merusak nama baik serta
martabat/harga diri, yang bisa mengantarkan si pelakunya kepada neraka akhirat
di kemudian hari nanti.
Orang yang berakal sehat dan beriman kuat
pasti ingin masuk surga bersama keluarga tercinta. Jika ada yang tidak ingin masuk
surga bersama keluarga tercinta berarti akalnya tidak sehat dan imannya melemah. Oleh karena
itu, mari kita jadikan rumah kita sebagai surga bagi anak dan istri (keluarga)
kita.
Mari kita mulai bangun surga dunia dan surga akhirat dan
patut kita perjuangkan bersama agar surge dunia tercipta dalam keluarga kita
dan surge akhirat kelak kita nikmati bersma keluarga tercinta.
Yang menjadi pertanyaan bagi kita, apakah
keluarga di dunia akan berkumpul kelak di akhirat? Kendati Allah SWT
merahasiakan nikmat-nikmat yang akan diberikan kelak, sebagaimana firman Allah
SWT dalam QS.As-Sajadah ayat 17 :
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ
قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat
yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang
mereka kerjakan.” (QS
As-Sajadah: 17)
Namun demikian, sejumlah ulama salaf
berpandangan bahwa di antara kebahagiaan umat Islam kelak di surga adalah
bertemu kembali dengan keluarga yang dia cintai di dunia. Hal ini setelah
mereka mendapatkan rahmat dari Allah SWT dan syafaat dari Rasulullah SAW. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam QS. At-Thur ayat 21:
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم
بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم
مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
“Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada
mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan
apa yang dikerjakannya.” (QS At-Thur: 21)
Terkait dengan ayat tersebut di atas, Ibnu
Abbas, mengomentari ayat ini dengan menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat
derajat keturunan seorang mukmin meskipun berbeda tingkat amalnya sebagai
pelipur lara baginya. Kemudian dia membaca surat At-Thur 21 di atas.
Pernyataan ini sebenarnya senada dengan janji
Allah SWT sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam surat Ar’Rad ayat 23:
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ
آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
“(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
istri-istrinya dan anak cucunya.”
Ibnu Katsir menjelaskan terkait maksud dari
ayat ini, bahwa Allah SWT akan mengumpulkan orang-orang mukmin dengan orang
yang mereka cintai dari bapak, istri, dan anak-anak, yang memang pantas masuk
surga sebagai pelipur lara baginya, bahkan dia akan mengangkat derajat
keluarganya yang dalam level rendah itu menjadi level tinggi, tanpa mengurangi
derajat sang mukmin yang tinggi tersebut, sebagai anugerah dari Allah
SWT.
Berkumpul bersama keluarga tercinta adalah
salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika
berkumpul bersama keluarga tercinta. Momen kebahagiaan yang tidak bisa
digambarkan dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Komentar
Posting Komentar