Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Hartaku Sekali-kali Tidak Memberi Manfaat Kepadaku

Gambar
  Hartaku Sekali-kali Tidak Memberi Manfaat Kepadaku (Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Judul artikel ini berawal dari terlintasnya dalam benak pikiran Penulis ayat 28 dalam Surat Al-Haqqah yang sedang berusaha Penulis hafalkan karena ketertarikan Penulis dengan isinya. Allah swt telah mengingatkan kita akan ketidakmanfaatan harta yang kita miliki ketika harta tersebut tidak digunakan secara benar dan tepat. Sebagaimana Firman-Nya dalam Surat Al-Haqqah Ayat 28 مَآ أَغْنَىٰ عَنِّى مَالِيَهْ ۜ Artinya: Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Penulis merasakan ada getaran dalam dada ketika membaca ayat 28 QS.Al-Haqqah ini, Bahkan terkadang Penulis menitikkan air mata saat membaca ayat خُذُوهُ فَغُلُّوهُ "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya . ” (QS.Al-Haqqah:30) ثُمَّ الْجَحِيْمَ صَلُّوْ “Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala” (QS.Al-Haqqah:31) ثُمَّ فِى سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَٱسْلُكُوهُ

Mari Perkokoh Persaudaraan Hindari Permusuhan

Gambar
  Mari Perkokoh Persaudaraan   Hindari Permusuhan (Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Rasulullah SAW menekankan umatnya agar senantiasa memperkokoh ukhuwwah atau persaudaraan , sebagaimana nasehat Beliau : وَ كُونُوا عِبَادَ اللَّهِ أِخْوَانًا  “Jadilah kalian, Wahai Hamba-hamba Allah, saling bersaudara.”   Tampaknya kehidupan antar umat Islam akan terlihat indah jika semua larangan berupa saling hasad, saling dengki, dan saling benci di antara sesamanya dijalankan dengan baik. maka kita akan menjadi hamba Allah yang bersaudara. Haruslah disadari bahwa di antara kaidah dan prinsip dalam Islam adalah Ukhuwwah atau persaudaraan dan persatuan. Sebagaimana Allah swt berfirman, إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ “Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah bersaudara.”  (QS. Al-Hujurat 10) Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa persatuan merupakan prinsip yang paling utama setelah tauhid. Jika seseorang itu telah menegakkan tauhid, tetapi tidak tegak di atas persatuan maka hancur

Jadilah Orang yang Dicintai Allah

Gambar
  Jadilah Orang yang Dicintai Allah (Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Pada bagian awal dari tulisan ini ada baiknya kita pahami lebih dahulu makna atau hakikat Cinta . Menurut Imam al-Ghazali Cinta atau maḥabbah adalah kecenderungan hati kepada sesuatu . Kecenderungan yang dimaksud oleh al-Ghazali adalah kecenderungan kepada Allah karena bagi kaum sufi maḥabbah yang sebenarnya bagi mereka hanya maḥabbah kepada Allah swt. Berbicara tentang Cinta , Ibnu Athoillah, seorang pemimpin sufi berkata: “Cinta itu ada dua: Pertama , cinta yang hanya dalam pengakuan saja, cinta yang demikian berada pada diri setiap manusia. Kedua , cinta yang dihayati dan diserapi di dalam hati karena keluar dari lubuk hati. Cinta yang demikian akan membawa pengorbanan dengan tidak melihat kepentingan atau keuntungan yang akan didapat, baik oleh diri orang itu sendiri maupun untuk selainnya. Cinta yang demikian, adalah cinta yang sebenar-benarnya dan semata-mata hanya dari, karena dan untuk Allah swt. Ibnu Atha

Bersyukur dilipatgandakan Nikmat Kufur Memperoleh Adzab

Gambar
  Bersyukur dilipatgandakan Nikmat Kufur Memperoleh Adzab (Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Bersyukur merupakan   suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa terimakasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan tanpa memandang banyak atau sedikitnya kenikmatan yang diperolehnya. Seorang hamba yang selalu bersyukur niscaya Allah SWT akan melipatgandakan kenikmatan tersebut. Namun sebaliknya, jika seorang hamba bersikap kufur atas nikmat yang telah Allah swt limpahkan untuknya maka niscaya akan menerima adzab yang sangat pedih dari Allah swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Ibrahim : 7 وَإِذْتَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَإنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَإِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ Artinya : Dan (ingatlah juga), takkala Tuhanmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” Sebagai muslim yang p

Didik Anakmu dengan Adab, akan Muncul Generasi yang Beradab

Gambar
  Didik Anakmu dengan Adab, akan Muncul Generasi yang Beradab (Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada orang tua, khususnya untuk mendidik anak-anaknya dengan adab yang baik.   Anas ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:   وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَام : أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ Muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka (HR. Ibnu Majah). Pendidikan dalam Islam tidak bertujuan melahirkan manusia cerdas saja. Tapi pendidikan Islam mengintegrasikan antara aspek amal hati, amal lisan, dan amal anggota tubuh . Oleh karena itu, mendidik anak tak hanya mendidik raga mereka, tapi juga jiwanya. Sangat disayangkan jika para pendidik tidak menyadari atau bahkan tidak tahu mengenai urgensi adab dalam pendidikan. Akibatnya pengajaran dan penilaian hanya diukur pada kapasitas intelektual (Kompetensi Akademik) sementara anak tidak beradab. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW : قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّل

Baitii Jannati, Bagaimana agar Terealisasi ?

Gambar
  Baitii Jannati , Bagaimana agar Terealisasi ? (Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Setiap keluarga sudah pasti menginginkan suasana dalam rumah tangga atau keluarganya tercipta ketenangan, kenyamanan serta kehidupan keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang. Ini lah yang dinamakan dengan Keluarga Sakinah,Mawaddah wa Rahmah (Keluarga Samara) Memiliki keluarga yang Samara menjadi impian bagi semua orang. Rumah yang desainnya bagus saja tidak menjadi jaminan terciptanya kebahagian tanpa suasana   penuh rasa ketenangan, rasa cinta dan kasih sayang seluruh penghuninya ketika mereka     berada di dalamnya. Sehingga muncul ungkapan “ Baitii Jannat i ”, Rumahku adalah Syurgaku. Dalam konsep hidup menurut Islam, kita sudah diberikan panduan bagaimana cara menciptakan rumah kita agar tercipta laksana syurga, dua hal penting yang mesti kita terapkan, di antaranya: 1. Menjadikan rumah sebagai tempat beribadah kepada Allah Rumah kita, kita semarakkan dengan aktivitas beribadah kepada Allah