REZEKI DATANG LEBIH CEPAT DARIPADA AJALNYA
REZEKI ITU DATANG LEBIH CEPAT
DARIPADA AJALNYA
(Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Banyak manusia merasa
khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari
mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabatnya. Kondisi dunia modern
yang sarat persaingan dan pergulatan menuntut mereka untuk lebih berjibaku
dalam mencari nafkah berupa karunia Tuhan. Betapa banyak setiap pagi hari di
belahan bumi manapun didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang
memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka
tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya Yang Mampu menjamin rezeki setiap hamba-Nya.
Dialah Allah, Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki.
Hal yang sering luput dari diri manusia zaman modern ini adalah keimanan
dan keyakinan bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki dan nafkah setiap hambaNya.
Karena keyakinan ini semakin memudar, maka
setiap individu bergulat dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi
kebutuhan hidup belaka.
Dalam kitab Mirqaat al Mafatiih terdapat
kutipan pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan, ““Seseorang yang mengetahui bahwa
Allah itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan tujuan
kepada-Nya dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepada-Nya.” Pernyataan
Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahwa memang kunci mendapatkan rezeki
adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki yaitu Ar Razzaq. Dengan
mendatangi-Nya maka segala kebutuhan kita akan terpenuhi. Apakah kita belum
pernah mendengar hadits yang amat masyhur ini:
“Hai manusia, jika dari generasi pertama
sampai terakhir, baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta
kepadaKu, lalu masing-masing orang meminta untuk dipenuhi kebutuhannya, niscaya
hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaan-Ku, kecuali hanya
seperti jarum yang dicelupkan di laut.” (HR.
Muslim.)
Ini semua bukanlah demi
menafikan sebuah ikhtiar mencari nafkah atau bekerja. Tetap saja bekerja adalah
sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia
terhormat pun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari
rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi rezeki.
Dalam kitab Shahih Al Jami’ disebutkan sebuah hadits dari
Rasulullah Saw yang berbunyi, “Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan
ke dalam hatiku bahwasanya jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan
memperoleh rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik,
jangan bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan
bermaksiat kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa
yang dicarinya kecuali dengan taat kepada-Nya.”
Sebab itu janganlah khawatir
dalam mencari karunia Allah Swt berupa rezeki. Yakinilah bahwa rezeki itu
datang, bahkan kedatangannya menghampiri diri kita begitu cepat. “Sesungguhnya
rezeki itu akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” HR. Thabrani Semoga Allah memberkahi
rezeki dalam kehidupan kita setelah berikhtiar,
berdoa, bertawakal. dengan meningkatlan ”Taqorrub ilallah”.
Komentar
Posting Komentar