Waspadalah, Ujian Terberat Kaum Pria adalah Wanita

 

WANITA UJIAN TERBERAT BAGI PRIA

Waspadalah, Ujian Terberat Kaum Pria

adalah Wanita

(Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Harus disadari bahwa di balik kelemahan wanita tersimpan potensi yang sangat luar biasa untuk menggoda serta membinasakan kaum Pria. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan kepada para wanita di zaman Beliau,

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرجل الحازم من إحداكن

“Aku tidak melihat ada manusia yang kurang akal dan agamanya, namun mampu meluluhkan nalar lelaki perkasa selain kalian”

Seandainya pun Anda tidak memiliki kecantikan, kedudukan, dan kesempatan seperti apa yang dimiliki Zulaikha, akan tetapi Anda harus tahu barangkali tidak ada lelaki saat ini yang mampu menahan fitnah wanita seperti Yusuf.

Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda :

عن أسامة بن زيد وسعيد بن زيد بن عمرو بن نفيلغ قال عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما تركت بعدي في الناس فتنة أضر على الرجال من النساء مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Aku tidak meninggalkan cobaan sesudahku yang lebih mendatangkan mudharat bagi kaum laki-laki selain dari wanita.” (Ditakharij Asy-Syaikhani dan At-Tirmidzi).

Keberadaan mereka dianggap mendatangkan mudharat, karena birahi kaum laki-laki lebih cenderung kepada perempuan. Di samping itu sering kali terjadi pelanggaran yang haram, pembunuhan, dan permusuhan karena perempuan.

 

Setidak-tidaknya perempuan mendorong untuk mencintai dunia. Dari Abu Sa’id Al-Khudri dia berkata, Rasullah SAW bersabda:

عن أبي سعيد الخدري عن النبي ﷺ قال: ...واتقوا النساء؛ فإن أول فتنة بني إسرائيل كانت في النساء 

“Takutlah kepada wanita, karena cobaan pertama Bani Israil ialah berasal dari wanita,” (HR Muslim).

Usamah bin Zaid berkata, bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam: “Sepeninggalku, tidak ada (sumber) bencana yang lebih besar bagi laki-laki selain dari pada wanita.” (Hadis Shahih riwayat Bukhari dan Muslim).

Menurut hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Usamah ini memberitahukan bahwa fitnah yang paling besar bagi laki-laki adalah dari wanita. Fitnah disini berarti cobaan atau ujian. Fitnah ini terjadi bukan semata disebabkan karena si wanitanya, tetapi juga disebabkan karena laki-laki memiliki nafsu syahwat kepada wanita.

Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat-14 Allah swt berfirman:

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita." (QS. Ali-Imran: 14)

Dalam kitab Tafsir Al-Qurtubi, dikemukakan kisah yang bersumber dari Wahab ibn Munabbih.

Di kalangan Bani Israil sangat dikenal sosok Pemuda Sholeh yang ahli ibadah. Pemuda Sholeh itu mempunyai tetangga yang terdiri dari tiga orang bersaudara yang memiliki seorang adik gadis cantik jelita. Tiga bersaudara tersebut tidak memiliki saudara wanita selain adik perempuannya tersebut. Suatu hari ketiga orang itu bermaksud melakukan perjalanan jihad di jalan Allah ta'ala. Mereka berupaya mencari orang yang dapat dititipi saudara wanitanya (Adik Gadisnya) dan dapat dipercaya untuk menjaganya.

Akhirnya, mereka bertiga sepakat menitipkan adik gadisnya tersebut kepada seorang Pemuda ahli ibadah yang paling shaleh di negeri mereka. Mereka percaya sepenuhnya kepada ahli ibadah tersebut. Ketiganya mendatangi ahli ibadah itu dan meminta kesediaan Sang Pemuda Sholeh agar berkenan untuk menjaga atau mengawasi adik gadis mereka. Mereka mengharapkan agar saudara wanita mereka berada di dekatnya sampai mereka pulang dari perjalanan jihad fii sabiilillah. Namun, si Pemuda ahli ibadah itu menolaknya secara halus karena merasa permintaan mereka itu sangat berat tagging jawabnya.

Tak putus asa tiga bersaudara tersebut merayu dan meminta kepada si Pemuda ahli ibadah ini untuk menerimanya. Akhirnya, Pemuda itu pun mau menerima. Ia berkata kepada tiga orang tersebut, “Tempatkan saja ia di rumah yang berdampingan dengan tempat ibadahku ini!” Akhirnya, mereka menempatkan adik gadisnya itu di rumah tersebut sebagaimana saran dari si Pemuda ahli ibadah tersebut. Sehingga, mereka pun dengan hati tenang pergi untuk melakukan perang di jalan Allah subhanahu wa ta'ala.

Gadis cantik itu sudah cukup lama berada di kediaman dekat tempatsi Pemuda ahli ibadah. Si ahli ibadah selalu meletakkan makanan di bawah tangga tempat dirinya beribadah supaya diambil oleh wanitaanpa keduanya bertatap muka atau berinteraksi. Sang Pemuda Sholeh itu tidak mau mengantar makanan ke rumah yang ditempati gadis itu. Ia meminta agar si gadis itu yang mengambilnya. Sang Gadis tersebutlah yang keluar dari tempatnya untuk mengambil makanan setiap hari.

Tampaknya Syetan berusaha membujuk si ahli ibadah. Syetan tidak henti-hentinya melukiskan kebaikan si ahli ibadah tersebut dengan membisikkannya di telinga si Gadis Cantik tersebut. Syetan pun berusaha mempengaruhi Sang Pemuda  ahli ibadah bahwa kalau gadis itu dibiarkan keluar dari rumahnya di waktu siang untuk mengambil makanan, maka kemungkinan besar ada orang yang bermaksud jahat yang melihat dan menyergapnya.

Syetan berbisik kepadanya, “Jika engkau yang pergi sendiri untuk mengantarkan makanan dan meletakkannya di pintu rumahnya, itu akan lebih baik dan lebih besar pahalanya bagimu.” Syetan pun tak henti-hentinya membisikkan suara tersebut sampai akhirnya sang ahli ibadah mau melakukan hal tersebut.

Pemuda Sholeh itu sendiri yang meletakkan makanan di dekat pintu gadis tadi. Namun ketika meletakkan makanan di depan pintu, tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia cukup lama melakukan kegiatan itu.

Syetan datang lagi kepada sang ahli ibadah dan menganjurkan agar dirinya mau menambah kebaikan. Setan berbisik kepadanya, "Jika engkau mengajak ngobrol kepadanya, ia akan merasa tentram dengan obrolanmu. Sebab ia sedang kesepian.” Setan tak henti-hentinya merayu sang ahli ibadah sehingga ia mau melakukan apa yang dibisikkan oleh setan itu. Ahli ibadah ini terkadang mengajak bercakap-cakap wanita tersebut dari atas tempat ibadahnya. Ia tidak mau turun ke bawah karena takut terkena dosa.

Selanjutnya, setan datang lagi kepada ahli ibadah dan berkata, "Jika engkau turun ke bawah, dan duduk di atas pintu tempat ibadahmu untuk bercakap-cakap dengannya dan diapun tetap berada di atas pintu rumahnya, ini lebih baik dan menambah rasa tenang kepadanya.” Syetan tak henti-hentinya merayu sang ahli ibadah sehingga mau melakukannya. Ia duduk di atas pintu tempat ibadahnya begitu juga sang gadis pun di atas pintunya mau bercakap-cakap dengannya karena terpengaruh bisikan Syetan mengenai ketampanan dan kebaikan Sang Pemuda Sholeh.

Cukup lama dua orang tersebut terus-terusan kebiasaan bercakap-cakap di atas pintu masing-masing.  Akhirnya, syetan datang lagi, untuk membujuk si ahli ibadah. Setan berbisik kepadanya, “Jika engkau keluar dari tempat ibadahmu lalu mendekat ke pintu rumahnya dan engkau berbicara dengannya, ia akan lebih tentram dan lebih merasa senang. Itu kan kebaikan besar. Ia tidak harus keluar rumahnya. Biarlah ia berada di dalam rumahnya dan engkau di luar.”

Setan tak henti-hentinya membisikkan hal tersebut sampai akhirnya sang ahli ibadah mau melakukan apa yang dibisikkannya itu. Sang ahli ibadah kemudian mendekat ke pintu rumah wanita tadi. Ia bercakap-cakap dengannya.

Padahal selama ini ia tak pernah beranjak dari tempat ibadahnya. Kalau pun untuk mengajak berbicara kepada si wanita itu, ia melakukannya dari atas dan tidak mau turun ke bawah. Cukup lama kebiasaan yang dilakukan oleh sang ahli ibadah tersebut.

Selanjutnya, setan datang kepada sang ahli ibadah dan berbisik, “Jika engkau masuk ke dalam rumahnya, lalu engkau bercakap-cakap dengannya, itu lebih baik. Sebab, jika engkau ada di dalam, wanita itu tidak harus kelihatan oleh orang lain.”

Ahli ibadah ini mengikuti saran setan sehingga ia pun masuk ke dalam rumah perempuan itu. Hampir seharian penuh, setiap hari, si ahli ibadah bercakap-cakap dengan wanita itu. Ketika waktu telah menjelang sore, ia baru naik ke atas tempat ibadahnya untuk meneruskan ibadahnya.

Tiap saat, iblis datang kepada ahli ibadah untuk merayunya. Akhirnya, si ahli ibadah sampai dapat memegang paha wanita tersebut dan menciumnya. Iblis tak henti-hentinya mengganggu ahli ibadah dan wanita tersebut sampai terjadilah perzinahan.

Selang beberapa lama wanita tersebut hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki. Iblis pun datang kembali kepada si ahli ibadah dan berkata kepadanya. "Bagaimana kalau nanti saudara-saudara wanita ini datang sementara ia melahirkan anak darimu? Apa yang engkau lakukan? Sudah barang tentu mereka akan mencela dan menghajarmu. Oleh sebab itu, bunuh saja anak itu lalu kubur olehmu. Wanita itu akan mau menutupinya. Sebab ia juga takut kepada saudaranya kalau-kalau mereka mengetahuinya.” Maka si ahli ibadah melakukan apa yang disarankan oleh setan tersebut, yaitu membunuh anak itu.

Setelah dia membunuh anak laki-laki itu, setan berkata kepadanya, “Apakah engkau yakin wanita itu akan menyembunyikan apa yang dilakukan olehmu? Sudah, bunuh saja dia!” Maka si ahli ibadah tersebut membunuh wanita tersebut dan dikubur bersama anaknya. Ia meletakkan batu besar di atas kuburan anak dan ibunya tersebut. Setelah melaksanakan tugasnya, ia naik ke atas tempat ibadahnya untuk meneruskan ibadah.

Selang beberapa waktu kemudian, saudara wanita yang dibunuh tadi datang dari tempat perang. Mereka langsung menuju ke tempat sang ahli ibadah. Mereka bertanya kepadanya tentang kabar adik mereka. Mendengar pertanyaan tersebut, si ahli ibadah menangis dan menceritakan kejadian yang mengerikan. Ia menyebutkan bahwa saudara wanita mereka meninggal karena penyakit.

“Saya sangat tahu bahwa dia adalah perempuan baik-baik," kata si ahli ibadah sambil menunjukkan sebuah kuburan yang agak jauh dari tempat ibadahnya. Sesampainya di sana, mereka menangis. Beberapa hari mereka tak henti-hentinya menziarahi kuburan adiknya. Setelah itu, mereka pulang ke tempat keluarganya.

Ketika malam tiba dan mereka telah tertidur, setan datang dalam mimpi mereka. Dalam mimpi tersebut setan muncul dalam bentuk laki-laki yang sedang melakukan perjalanan. Setan memulai dengan mendatangi orang yang paling tua di antara mereka dan bertanya mengenai saudara wanitanya. Sang kakak yang paling besar menyebutkan berita yang diterima dari ahli ibadah. Ia memberitahukan bahwa dirinya telah mengunjungi kuburannya. Setan menyatakan bahwa kabar tersebut bohong. Ia berkata, “Apa yang dikabarkan oleh dia tentang saudara wanitamu hanya bualan. Justru, ia telah menghamilinya dan adikmu melahirkan anak laki-laki. Karena takut terungkap oleh kalian, ia membunuhnya dan membunuh pula ibunya. Ia memasukkan keduanya ke dalam sebuah lubang yang telah digali di balik pintunya, yaitu sebelah kanan, silakan engkau datangi tempat tersebut dan buktikan di sana. Kalian akan menemukan keduanya sebagaimana saya beritahukan!”

 Selanjutnya, setan pun datang juga kepada saudara yang lainnya dan menyampaikan kabar yang sama. Semuanya merasa kaget atas mimpi itu sebab mereka memimpikan hal yang sama. Saudara yang paling besar berkata, “Ah itu kan hanya mimpi. Tidak ada apa-apanya, sudah jangan kalian hiraukan dan kita biarkan saja!” saudara yang paling kecil berkata, “Demi Tuhan, saya tidak akan tenang kecuali setelah membuktikan tempat yang ditunjukkan itu.”

Maka ketiganya berangkat untuk mendatangi rumah bekas hunian adik wanita mereka. Mereka membuka pintu rumah tersebut, dan mencari tempat yang disebutkan oleh setan kepada mereka di dalam mimpi.

Ternyata, mereka menemukan saudara wanita dan anaknya disembelih dan diletakkan di tempat itu. Selanjutnya, mereka datang kepada sang ahli ibadah dan bertanya kepadanya tentang keadaan sebenarnya. Maka, ia membenarkan apa yang dikatakan oleh setan tadi, yaitu dirinyalah yang membunuhnya. Selanjutnya, tiga saudara wanita tersebut mengadukan masalahnya kepada raja mereka. Mereka membawa turun si ahli ibadah dari kediamannya. Sang ahli ibadah dituntut untuk dibunuh dan disalib.

Ketika si ahli ibadah sudah diikat di atas kayu untuk dibunuh, datanglah setan kepadanya dan berkata, “Saya ini sahabatmu yang mengujimu dengan perempuan yang engkau hamili dan bunuh itu. Jika engkau ikuti perintahku hari ini dan kafir kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah menciptakan dan membantumu, saya akan menyelamatkanmu dari bahaya yang sedang engkau hadapi ini.” Si ahli ibadah itu mengiyakan anjuran setan, yaitu kufur kepada Allah ta'ala.

Ketika ia telah kafir, syetan meninggalkannya, dan orang-orang membunuhnya. Maka matilah si ahli ibadah sebagai orang kafir su’ul khotimah ahli neraka.

Berdasarkan alur peristiwa dalam kisah tersebut, ternyata fitnah terjadi bukan disebabkan karena eksistensi wanita, tetapi disebabkan oleh relasi (hubungan) antara laki laki dan perempuan yang dirasuki oleh nafsu birahi dan disertai oleh bisikan syetan yang terkutuk. Oleh karena itu, Waspadalah terhadap bisika Syetan dan sadarilah bahwa ternyata, Wanita adalah ujian terberat bagi seorang Pria. Wallahua’alam bisshowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

NASEHAT INDAH GUNA MENJAGA KEHARM0NISAN DALAM KELUARGA

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI