Waspadalah…Istri dan Anak-anakmu Bisa Menjadi Musuh Bagimu
Waspadalah…Istri dan Anak-Anakmu Bisa
Menjadi Musuh Bagimu
(Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Keluarga
yang sakinah mawaddah dan warrahmah tentunya menajdi impian dan harapan bagi setiap rumah
tangga. Mempunyai isteri yang shalehah, dan anak-anak yang Shaleh dan Shalehah juga
merupakan keinginan terbesar dalam keluarga yang dapat mendekatkan jalan menuju
Syurga-Nya. Namun, tidak semua isteri dan anak-anak selalu mendekatkan seorang
suami kepada Allah swt, melainkan mendorong ke dalam keburukan dan menjadi musuhmu.
Anak dan Istri sangat berpotensi menjadi
musuh. Sebagaimana firman Allah swt dalam Qs. at-Taghabun ayat 14:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di
antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi
serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Berdasarkan
“Asbabunnuzul” Ayat ini turun berkenaan dengan sekelompok masyarakat Mekkah
yang masuk Islam, sedangkan istri dan anak-anak mereka tidak mau diajak
berhijrah. Kemudian mereka menuju kota Madinah. Setelah sampai di sana, mereka
menjumpai Rasulullah SAW dan melihat bahwa orang-orang sudah memahami agama.
Mereka lalu berniat untuk menghukum anak dan istrinya yang tidak ingin diajak
berhijrah. Maka Allah menurunkan ayat yang artinya “Dan jika kamu memaafkan dan
tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”.
Dalam
tafsir Al-Qur’an Majid An-Nur, disebutkan bahwa sebagian dari anak-anakmu dan
isteri-isterimu merupakan musuhmu. Mereka melakukan tindakan-tindakan yang
biasanya dilakukan oleh musuhmu kepadamu. Seperti melarangmu dalam melakukan
kebajikan dan menghalangimu dalam perbuatan shaleh yang dapat mendekatkanmu
pada Allah SWT. Bahkan mendorongmu untuk mengerjakan dosa demi keuntungan
mereka. Oleh karena itu, berhati-hatilah kepada mereka tidak semua permintaanya
dikabulkan kecuali permintaan yang mendekatkanmu pada penciptamu.
Menurut
Tafsir Ringkas Kemenag RI Setelah
diperintahkan untuk bertawakal kepada Allah, pada ayat ini orang-orang beriman
diperingatkan tentang istri dan anak-anak mereka. Wahai orang-orang yang
beriman! Hendaknya kamu waspada. Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu dunia-akhirat. Kadang-kadang istri
dapat menjerumuskan suami dan anak-anak dapat mencelakakan bapaknya untuk
melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama. Maka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka dengan mengawasi dan menanamkan pendidikan agama kepada mereka;
dan jika kamu memaafkan mereka ketika mereka melakukan kesalahan; dan kamu
menyantuni mereka dengan sikap yang lembut, serta memohonkan ampun kepada Allah
untuk mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun kepada hamba-hamba-Nya, Maha
Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya.
Ibnu
katsir menafsirkan, di antara mereka (istri-istri dan anak-anak) ada yang
menjadi musuh suaminya dan orang tuanya. Dikatakan demikian karena di antara
mereka ada yang melalaikannya dari amal saleh, seperti yang disebutkan dalam QS
Al-Munafiqun ayat 9 yang artinya: "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka
itulah orang-orang yang rugi."
Karena itulah kata Ibnu Katsir dalam surat ini menjelaskan. "Maka berhati-hatilah kamu." (QS At-Taghabun: 14). Menurut Ibnu Zaid, disebutkan bahwa maka berhati-hatilah terhadap agamamu. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini:"Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu."(At-Taghabun: 14)
Permusuhan
itu disebabkan karena mendorong seseorang untuk memutuskan tali persaudaraan
atau berbuat suatu maksiat terhadap Tuhannya. Cintanya kepada istri dan
anak-anaknya membuat ia mengikuti keinginannya dan tidak kuasa menolaknya.
Ibnu
Katsir menjelaskan, mengapa Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya harta dan
anak-anak itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah bagi makhluk-Nya.
Tujuannya, agar dapat dijelaskan siapa orang yang taat kepada-Nya dan siapa
yang durhaka terhadap-Nya.
Dalam
ayat tersebut (QS. Ath-Taghobun, ayat 14), Allah memberikan
peringatan keras kepada kita bahwa bisa jadi anak-anak kita akan menjadi musuh
bagi kita. Ini sangat memilukan, karena hubungan orang tua dan anak bukan
interaksi biasa, melainkan interaksi jasmani dan ruhani. Tetapi jangan salah,
banyak kisah mengabarkan hubungan anak dan orang tua justru menjadi musuh
utama. Oleh karena itu, Waspadalah….Istri dan Anak-anak bisa menjadi musuh
bagimu jika kamu membiarkan mereka berada dalam kesesatan dan menjauh dari
Allah swt.
Komentar
Posting Komentar