Hati-Hati, Allah SWT Akan Mempertanyakan 4 Hal ini di Padang Mahsyar Nanti
Hati-Hati,
Allah SWT Akan Mempertanyakan
4 Hal ini di Padang Mahsyar Nanti
(Oleh :
Dr.H.Sukarmawan, M.Pd.)
Haruslah kita sadari bahwa Allah SWT telah
memberikan berbagai karunia dan kenikmatan kepada kita selaku hamba-Nya. Hanya
saja jangan sampai kita lupa bahwa Allah swt pun telah memberikan peringatan
akan datangnya hari pembalasan, pada
hari itu apa saja yang kita lakukan
selama hidup di dunia, akan ditanyakan oleh Allah SWT. Pada hari itu tidak ada
yang dapat membantu dan tidak ada seorang pun yang mampu memberi syafaat maupun
pertolongan, sebagaimana firman Allah swt:
وَاتَّقُواْ يَوْماً لاَّ تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ
شَيْئاً وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلاَ يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلاَ هُمْ
يُنصَرُونَ.
“Dan
jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak
dapat membela orang lain, walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima
syafa`at dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong” (QS.
Al-Baqarah: 48).
Sungguh berbahagialah bagi mereka yang di masa
hidupnya senantiasa disibukkan untuk mempersiapkan bekal guna menghadapi hari akhir
dengan menabur amal kebaikan (Amal Sholeh) dan senantiasa berhati-hati dalam menghadapi
berbagai ujian kehidupan. Patut kiranya kita renungkan Sabda Rasulullah SAW yang
menjelaskan tentang perkara-perkara yang akan ditanyakan pada hari kiamat agar
umatnya waspada dan mempersiapkan diri dengan baik, Beliau pun bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ
مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.
“Tidak
akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia
ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya,
tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana
diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa
digunakannya” (HR.
Tirmidzi).
Jika kita telaah dengan seksama maka dari hadits
di atas berisi “Warning atau Peringatan” yang harus kita perhatikan secara
serius dan sungguh-sungguh. Beliau telah menginformasikan tentang empat hal
yang akan ditanya oleh Allah swt saat kita di Padang Mahsyar nanti.
Pertanyaan Pertama saat kita di Padang Mahsyar nanti. adalah :
, عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ “untuk apa umurnya dihabiskan?”.
Perlu
disadari bahwa sesungguhnya hidup kita di dunia ini dibatasi oleh waktu, suatu
saat kita akan meninggalkan dunia yang fana ini untuk kembali kepada Sang
Pencipta, Allah swt. Tidak bisa menjadi jaminan bahwa panjangnya usia atau umur
kita akan menjadi jaminan untuk masuk surga, begitu juga sebaliknya, tidak bisa
dipastikan bahwa pendeknya umur menjadi
pertanda akan masuk neraka. Dengan demikian, yang patut kita upayakan adalah
memperbanyak amal kebaikan saat Allah swt memberikan umur panjang kepada kita
agar kita tergolong orang yang baik di sisi Allah swt, bukan sebaliknya, ketika
Allah swt telah memberikan kita umur yang panjang tetapi umur yang panjang
tersebut lebih banyak kita isi dengan dosa dan kemaksiatan. Ingatlah bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ وَشَرُّالنَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَا ءَ عَمَلُهُ : رواه الترمذى .
“Dari
Abdullah bin Busr ra meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada
Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau
menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya. Dan
seburuk-buruk manusia siapa yang panjang umurnya dan buruk amalnya” (HR Tirmidzi).
Sungguh berbahagia bagi seseorang yang dapat
memanfaatkan umurnya untuk menabur amal shalih, dan sebaliknya celakalah bagi seseorang
yang menggunakan umurnya hanya untuk berbuat kerusakan dan kemaksiatan di muka
bumi ini. Tentunya, kita akan tergolong sebagai manusia terbaik jika dalam kesempatan hidup ini kita
manfaatkan semaksimal mungkin untuk beramal
ma’ruf dan nahi munkar, sebaliknya Allah swt akan golongkan diri kita pada
golongan orang yang tercela jika umur kita hanya kita habiskan untuk melakukan
perbutan dosa.
Pertanyaan Kedua saat kita di Padang Mahsyar nanti adalah :
وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ
Dan untuk apa ilmu yang telah dimiliki?
Ilmu adalah kunci utama dalam menjalani
kehidupan. Artinya, bila kita menginginkan kebaikan dalam urusan dunia, maka
diperlukan ilmu. Demikian juga, bila kita menginginkan kebaikan akan pahala
akhirat, maka diperlukan ilmu. Dengan demikian, jika ilmu itu bermanfaat sudah
pasti akan menjadi sumber ketenangan dan kemaslahatan dalam hidup, yang
disebabkan dalam diri pemilik ilmu ada rasa takut dan ketundukan hatinya kepada Allah swt.
Ilmu yang dimilikinya itu akan selalu
dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermaslahat untuk umat sebagaimana yang dianjurkan
oleh Allah swt maka itulah kategori Ilmu yang Bermanfaat. Akan tetapi, jika
Ilmu itu digunakan untuk hal yang mudhorat, membohongi atau menipu orang lain, berate
ia telah menistakan agamanya sendiri, dan ilmu yang ia dapatkan digolongkan
dalam ilmu yang tidak bermanfaat yang akan mencelakai sang pemilik ilmu itu
sendiri saat di Hari Hisab nanti
Maka tepatlah do’a yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah
no. 925. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.)
Demikian juga, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memohon perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ،
وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ
“Ya
Allah … aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati
yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak
didengar (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Dawud no. 1548, An-Nasa’i no. 5536,
dan Ibnu Majah no. 3837. Hadits ini shahih.)
Pertanyaan Ketiga yang akan ditanyakan saat kita di Padang Mahsyar nanti adalah :
وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا
أَنْفَقَهُ
“Dan dari mana harta diperoleh dan
dibelanjakan untuk apa?
Mencari rezeki atau harta kekayaan di bumi Allah ini tidaklah dilarang, bahkan
diperintahkan. Namun, wujud kasih sayang-Nya, Allah memerintahkan manusia agar mencari
rezeki atau harta kekayaan melalui cara yang halal.
Agar kita selamat pada hari Penghisaban nanti
ternyata Allah swt tidak sebatas menanyakan sumber Rezeki yangtelah kita peroleh, tetapi Allah swt pun menanyakan dan menginterogasi
kita tentang cara kita dalam menyalurkan atau membelanjakan atas rezeki yang
telah kit aperoleh tersebut.
Pertanyaan Keempat saat kita di Padang Mahsyar nanti adalah :
وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
Dan untuk apa jasad/ badan-mu
digunakan?
Sungguh manusiatelah dikaruniai Allah swt berupa jasad yang sempurna yang disertai panca-indra,
akal pikiran, dan hati. Oleh karena itu, jasad atau badan yang sempurna ini
harus dimanfaatkan untuk mengabdi kepada Allah swt. Allah swt telah melarang
kita menjatuhkan diri ke lembah kesengsaraan dan kebinasaan.
Oleh karena itu, Allah swt telah mengharamkan
hamba-Nya dari mengkonsumsi narkoba, minuman keras, melakukan tindak perzinahan,
homo seksual dan perbuatan lainnya yang merusak kesehatan badan manusia. Allah swt
telah berfirman:
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ
بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ.
“Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195).
Syukur Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan oleh Allah swt untuk bermuhasabah tehadap kekurangan dan kekeliruan kita selama ini. Semoga saja ilmu, umur, harta, dan badan sehat yang kita miliki selama ini dapat kita manfaatkan untuk kemaslahatan dan memperoleh ridha Allah swt sehingga kelak akan meringankan kita untuk mempertanggungjawabkannya saat kita di Padang Mahsyar nanti. Sesungguhnya Allah swt telah mengingatkan kita, khususnya bagi para Kepala Keluarga, dengan Firman-Nya:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim: 6)
Oleh
karena itu, “Hati-Hati, Allah SWT Akan
Mempertanyakan 4 Hal ini di Padang
Mahsyar Nanti”.
Komentar
Posting Komentar