Raih Keutamaan dan Keistimewaan Melalui Sikap Sabar Dalam Kehidupan
Raih Keutamaan dan Keistimewaan Melalui
Sikap Sabar Dalam Kehidupan
(Oleh : Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)
Sebagaimana janji Penulis untuk mengulas terkait "Sikap Sabar" setelah memposting Artikel yang bertemakan tentang Pertolongan Allah swt yang akan dihadirkan bagi orang yang Sabar dan Khusu dalam Sholatnya (Postingan 11 Oktober 2022) maka pada postingan Artikel Islami kali ini Penulis akan mengangkat tema terkait keutaan dan keistimewaan bagi orang yang bersabar.
Sabar
adalah salah satu sikap yang sungguh memiliki banyak keutamaan. Allah SWT telah memerintahkan umat muslim
untuk senantiasa bersabar karena sabar itu akan menjadi penolong bagi manusia
itu sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam Qs.
Al-Baqarah: 45 :
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ
اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
“Dan
mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”
Adapun
perintah Allah swt kepada hamban-Nya untuk senantiasa bersabar juga terdapat di
dalam AlQur’an surah Al-Baqarah:155-157 :
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ
بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ
وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ ١٥٥
الَّذِيۡنَ
اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ
رٰجِعُوۡنَؕ ١٥٦
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Innā lillāhi wa innā ilaihi
rāji'ūn" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali).
Anjuran sikap Sabar juga tertuang dalam dalam
Hadits Nabi SAW seperti berikut ini : :
وقال عليه الصلاة والسلام: {الصَّبْرُ عَلَى
أَرْبَعَةِ أَوْجُهٍ: صَبْرٌ عَلَى الفَرَائِضِ، وصَبْرٌ عَلَى المُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ
عَلَى أذَى النَّاسِ، وصَبْرٌ عَلَى الفَقْرِ. فَالصَّبْرُ عَلَى الفَرائِضِ تَوْفِيقٌ،
وَالصَّبْرُ عَلَى المُصِيبَةِ مَثُوبَةٌ، وَالصَّبْرُ عَلَى أذَى النَّاسِ مَحَبَّةٌ،
والصَّبْرُ عَلَى الفَقْرِ رِضَا الله تَعَالى}.
"Nabi Shollallohu alaihi
wasallam bersabda: 'Sabar itu ada empat: sabar dalam menjalankan fardhu, sabar
dalam menghadapi musibah, sabar menghadapi gangguan manusia dan sabar dalam
kefakiran. Sabar dalam menjalankan kewajiban adalah taufiq, sabar dalam
menghadapi musibah berpahala, sabar dalam menghadapi gangguan manusia adalah
cinta dan sabar dalam kefakiran adalah ridho Allah ta'ala.''
Dalam konteks hadits Nabi SAW yang
lainnya, Beliau membandingkan keutamaan sikap Sabar yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan dunia beserta isinya, sebagaimana sabda Beliau :
وقال عليه الصلاة والسلام : صَبْرُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا
فِيها .
"Nabi Shollallohu alaihi
wasallam bersabda: 'Sabar sesaat itu lebih baik dari dunia seisinya.'
Dalam hadits yang lainnya, Rosulullah
shallallahu’alaihi wa sallam pun bersabda :
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ
كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ
سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ
خَيْراً لَهُ.
:“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin
itu, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya dan hal itu tidak
dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang mukmin. Jika diberi sesuatu yang
menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan kebaikan baginya, dan
apabila ia ditimpa suatu keburukan (musibah) ia bersabar, maka hal itu juga
baik baginya.” (HR. Muslim).
Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah, seorang Ulama ahli Sufi berpendapat
: “Ada dua kekuatan dalam jiwa yaitu kekuatan
untuk melakukan dan kekuatan untuk
menahan. Hakikat esabaran tidak lain adalah mengarahkan kekuatan untuk
melakukan pada hal-hal yang mendatangkan manfaat dan mengarahkan kekuatan untuk
menahan pada hal-hal yang mendatangkan bahaya
Sesungguhnya
sikap sabar ini memiliki keutamaan dan
keistimewaan bagi diri seseorang yang memilkinya. Oleh karena itu, kita harus
termotivasi untuk senantiasa dapat bersikap sabar dalam menjalani kehidupan di
dunia yang fana ini. Berikut ini penulis akan uraikan secara singkat tentang keutamaan dan keistimewaan dari sikap sabar
berdasarkan referensi dari Alqur’an dan Hadits Nabi :
Pertama :Sabar Sebagai Bukti Keimanan Seseorang
Sabar dan iman tidak dapat dipisahkan.
Orang yang sabar menunjukkan kekuatan imannya. Orang yang beriman dapat berbuat
sabar dalam kondisi apapun. Keimanan menjadi bukti kesabaran seseorang. Dan
belum dikatakan beriman jika masih mengeluh, menggerutu, marah, dan
tergesa-gesa. Keimanan memiliki dua dasar yaitu yakin dan sabar. Yakin adalah
pengetahuan pasti terhadap dasar agama yang berpangkal dari wahyu. Sedangkan
sabar adalah praktik dari keyakinan. Oleh karena itu, akan selalu mengamalkan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal tersebut dilandasi
atas dasar kesabaran. Ali Ibn Abu Thalib (dalam Amrulloh dan Jumari:2010)
mengatakan, hubungan iman dan sabar laksana kepala dan badannya. Badan tidak
akan berarti tanpa kepala. Bahkan Ali menjadikan sabar sebagai salah satu rukun
iman. Beliau berkata bahwa Islam di bangun dengan empat fondasi, yaitu yakin,
sabar, jihad, dan adil. Mengingat pentingnya sabar, Allah memerintahkan kepada
orang-orang yang beriman untuk selalu bersabar, sebagaimana firman-Nya.
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ
اٰمَنُوا
اصْبِرُوْا
وَصَابِرُوْا
وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ
ࣖ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”.
(Q.S. Ali Imran:200)..
Kedua :Sabar Merupakan Kunci Sukses Hidup
Keistimewaan
sabar dalam menunjang kesuksesan telah dibuktikan oleh Daniel Gollemen psikologi
modern . Dalam buku Emotional Intelligence karya Daniel
Gollemen , disebutkan bahwa yang
menentukan kesuksesan seseorang bukanlah kecerdasan intelektual semata,
melainkan diimbangi dengan kecerdasan
emosional. Kecerdasan emosional diukur dari kemampuan manusia dalam mengontrol
emosi dan menahan diri. Dalam Islam, sabar adalah kemampuan mengontrol emosi
dan menahan diri. Dengan demikian, orang yang paling sabar adalah orang yang
paling tinggi kecerdasan emosionalnya. Pepatah Arab mengatakan, man
shabara dhafara, “barangsiapa bersabar pasti akan sukses”.
Jadi, kunci sukses seseorang salah satunya adalah memiliki kecerdasan emosional
yang tinggi atau orang-orang yang sabar. Hal tersebut menunjukkan ada hubungan
erat antara sukses dengan kecerdasan emosional. Kemenangan dan kesuksesan tidak
dapat tercapai baik di dunia maupun di akhirat, kecuali dengan kesabaran. Jika
bukan karena sabar, seorang ibu tidak akan sanggup merawat buah hatinya,
seorang pelajar tidak akan sanggup menyelesaikan pendidikannya, dan lain
sebagainya.
QS.Assajadah
ayat 24, Allah swt berfirman :
وَجَعَلْنَا
مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا
يُوْقِنُوْنَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka
sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami”
Ketiga
: Sabar Merupakan Solusi Masalah
Hidup selalu menampilkan wajah yang
beragam, bahagia, penderitaan, sakit, sehat, miskin, kaya, dan lain sebagainya.
Ujian atau cobaan suatu keniscayaan bagi manusia yang hidup di dunia. Dengan
kesabaran memungkinkan untuk selalu menyadari dalam mengabil hikmah dengan
seluruh potensi yang ada dan memperbaiki diri. Dengan sabar pula apapun
problematika dan musibah yang terjadi dapat mengurangi stres, sakit dan putus
asa. Sehingga jiwa dan raga akan lebih tenang. Keadaan yang sulit dapat
dihadapi dengan penuh kesadaran, keteguhan hati agar tetap stabil, tawakal,
istiqamah, dan selalu berikhtiar kepada Allah. Sabar sebagai pengontrol
perilaku negatif, seseorag yang memiliki kesabaran akan berpikir lebih luas dan
rasional. Karena sabar memberikan energi positif dalam diri yang mampu
meningkatkan ketahanan tubuh seseorang.
firman
Allah dalam Qs. Al-Baqarah: 45 :
وَاسْتَعِيْنُوْا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyuk,”
Keempat : Sabar Merupakan Ibadah Istimewa
Dalam Hasyiyah Kitab Tauhid dikatakan bahwa
hakikat sabar adalah menahan diri dari marah kepada Allah, menahan lisan agar
tidak mengeluh, dan murka kepada takdir, serta menahan anggota badan agar tidak
melakukan yang dilarang Allah. Sabar merupakan salah satu ibadah yang memiliki
keistimewaan. Seseorang yang bersabar memiliki kedudukan istimewa di hadapan
Allah Swt.
وَلَمَنْ
صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan,
sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.
Firman Allah dalam Al – Quran dalam QS.
Al-Anfal : 46 :
وَاَطِيْعُوا
اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ
اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ
“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu
hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.”
Mari
kita tumbuhkan sikap sabar dalam diri niscaya Allah swt akan berikan keutamaan
dan keistimewaan dalam kehidupan. Wallahua’lam
bisshowab
Komentar
Posting Komentar