Termasuk Model Keluarga yang Manakah Keluarga Anda?

 

model keluarga

Termasuk Model Keluarga yang Manakah Keluarga Anda?

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Layaknya model rumah, Keluarga pun memiliki model-model tertentu. Jika model-model rumah kita kenal dengan model Rumah Tropis Minimalis, Model Hunian Minimalis Industrialis, Rumah Type 36 Minimalis, Rumah 2 Lantai dengan Secondary Skin dan model-model lainnya, model keluarga pun dikenal beberapa model seperti  Keluarga Model Kuburan, Keluarga Model Rumah Sakit, Keluarga Model Pasar, Keluarga Model Sekola, dan Keluarga Model Masjid.

 Deskripsi dari model-model keluarga tersebut akan Penulis uraikan berikut ini:

Pertama : Keluarga Model Kuburan

Model keluarga kuburan tampak terlihat senyap dan sepi dari komunikasi antar penghuni dalam keluarga tersebut. Andaikan ada komunikasi, hanya dengan sekedarnya dan seadanya, yang bertanya sering dengan Bahasa isyarat atau bahasa tubuh, yang menjawab pun hanya dengan anggukan kepala jika setuju atau menggelengkan kepala jika tidak setuju. Keluarga model kuburan berkomunikasi seperlunya saja. Mereka berkumpul, tetapi hati mereka bercerai-berai, tidak ada canda dan ketawa, jarang sekali ada ngobrol bareng sambal santai di depan TV atau berbincang-bincang sambil sarapan pagi. Masing-masing anggota keluarga asyik dengan urusannya sendiri-sendiri, dan sibuk dengan gadget nya, disibukkan dengan tugas kantor atau tugas sekolah masing-masing hingga untuk sholat berjamaah pun tidak sempat atau nahkan tidak ada aktivitas sholat di dalamnya.  

Yang sungguh memperihatinkan, sudah tidak terlihat aktivitas sholat para penghuninya, dan  tidak ada suara lantunan Al-Quran, tidak ada zikir, dan tidak ada aktivitas berbuka puasa Bersama, atau bahkan semua anggota keluarga tidak menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadhan. Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda,

لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganalah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim no. 1860).

Kuburan miskin komunikasi dan canda tawa, mereka berkumpul tapi hatinya bercerai, tidak ada zikir dan suara al-Quran, semua sibuk sendiri-sendiri, dan sibuk gadget-DI pemukiman kita mengenal bermacam tipe dan jenis rumah. Mulai tipe rumah sederhana, tipe rumah menengah, hingga tipe rumah mewah alias elit. Namun semua itu hanya bersifat fisik, tidak menjamin penghuninya sakinah tinggal di dalamnya.

Ada orang yang memiliki rumah bertipe elit, namun di dalamnya belum tentu adakah sakinah (ketenangan). Sebaliknya, ada orang yang rumahnya tidak bertipe, namun ada sakinah tinggal di dalamnya.

Semua itu kembali pada sejauhmana kelapangan dada para penghuninya. Rumah lapang terasa sempit, dan rumah sempit terasa lapang.

Begitu pula dalam keluarga dan rumah tangga, terdapat bermacam tipe keluarga. Nah, tipe keluarga apakah yang kita inginkan?  

Sebelum membangun keluarga hendaknya seseorang mengenali terlebih dahulu terkait tipe-tipe keluarga yang diinginkan.

Kedua, Keluarga Model Rumah Sakit

Pada Keluarga Model Rumah Sakit ini baru memperlihatkan adanya komunikasi walau hanya sekedarnya dan mereka terlihat berkumpul saat ada di antara anggota keluarga merek mengalami sakit. Akan tetapi,  Jika anggota keluarga dalam keadaan sehat, maka setiap anggota keluarga tersebut kembali sibuk dengan urusan masing-masing, tidak atau jarang memiliki waktu untuk duduk bersama bercanda atau bersenda gurau..

Dalam Keluarga Model Rumah Sakit ini pun cenderung antar anggota keluarga mengklaim bahwa dirinya lah yang paling berperan dan berjasa dalam kelauarga, mereka pun senangnya jika dilayani oleh anggota keluarga yang lainnya sehingga saling mengandalkan tugas dan pekerjaan seperti menata rumah atau membersihkan lantai, mencuci, menyiram tanaman di taman dan pekerjaan rumah lainnya.  .

Ketiga, Keluarga Model Pasar

Dalam keluarga model pasar ini tampak  tidak pernah sepi dari kebisingan suara para penghuninya. Sejak aktivitas bangun pagi sampai pagi lagi, ada saja keributan, kegaduhan dan teriakan yang membuat kebisingan terjadi sepanjang hari.

Jika ada komunikasi di antara anggota keluarga, mereka terbiasa dengan intonasi cepat, tinggi dan siara nyaring/ melengking. Seringkali membuat orang lain atau tamu yang dating yang mendengar keributan mereka dibuat bingung dan sulit membedakan apakah mereka sedang bercanda, berdebat ataukah diskusi keluarga. 

Keluarga model pasar ini cenderung serba perhitungan dan transaksional, misalnya, Suami akan membelikan sesuatu yang diminta  istrinya maka sang istri harus membuatkan lebih dahulu masakan yang menjadi kegemarannya. Istri pun baru mau mencuci pakaian suami dengan syarat harus diberikan sejumlah uang untuk membeli barang/ benda kesenangannya. Hampir semua aktivitas di rumah tangga diukur dengan materi. Setiap eluarga model pasar ini selalu berorientasi pada keuntungan pribadi masing-masing, layaknya para pedagang di pasar. Suami tidak lagi memandang bahwa rezeki yang ia berikan untuk istri dan anak-anaknya akan bernilai pahala.

Padahal Baginda Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan banyak bersedekah untuk keluarga. Berdasarkan riwayat Imam Muslim, dijelaskan nafkah kepada keluarga lebih baik pahalanya dari sedekah sunnah.

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ

“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi).” (HR. Muslim no. 995).

Keempat, Keluarga Model Sekolah

Dalam  keluarga model sekolah akan tampak terlihat kebersamaan dan kekompakan antar anggota keluarga. Tampak mereka memiliki hubungan yang harmonis. Pemandangan ini layaknya para siswa atau warga sekolah dalam ruang kelas atau sekolah mereka. Ada aktivitas guru yang sedang mengajar dan anak-anak pun disibukkan dengan aktivitas belajar. Ayah dan Ibu bergantian menyempatkan diri untuk memberikan nasehat kepada anak-anak mereka. Anak-anak pun dengan sikap hormat menyimak nasehat dari orang tua mereka.dan dengan sukarela mereka mengerjakan pekerjaan rumah.

Terdengar tutur kata dan komunikasi yang lembut dan suasana riang gembira. Jika bertemu merasa bahagia dan saat berpisah selalu merasa rindu ingin cepat bertemu kembali.Tiap anggota keluarga dipersepsikan layaknya matahari pagi yang senantiasa dinantikan kedatangannya.

 

Keluarga tipe sekolah dihiasi suasana akhlak, adab dan ilmu. Fungsi pendidikan bisa diterapkan dalam keluarga tipe ini.

Ayah dapat memerankan diri sebagai kepala sekolah, ibu sebagai guru, dan anak-anak sebagai muridnya. Jika dikelola secara baik, keluarga tipe sekolah bisa diarahkan untuk menjadi teladan bagi anggota keluarga lainnya, disiplin waktu, dibiasakan membuat perencanaan bulanan hingga tahunan, dan evaluasi sehingga ada progres dari masing-masing anggota keluarga.

Kelima, Keluarga Masjid

 Keluarga Model Masjid ini akan memperlihatkan suasana dalam keluarga  yang penuh dengan kesejikan, kenyamanan, kedamaian, kehangatan, terkadang tampak senyap, terkadang suara ramai dengan lantunansholawat, dzikir dan Tadarus Alqur’an. Anggota keluargnya tampak sopan dan santun, ramah dan cepat menyesuaikan diri dengan suasana lingkungan rumah. Model Keluarga Sekolah yang dipadukan dengan Model Keluarga Masjid ini lah yang akan tercipa suasan Sakinah, Mawaddah dan Rahmah di dalam rumah. Termasuk Model yang manakah keluarga Anda ?.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

NASEHAT INDAH GUNA MENJAGA KEHARM0NISAN DALAM KELUARGA

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI