Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah Mengajak Kita Untuk Renungkan Tentang Diri

 

Renungan Diri

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah Mengajak Kita Untuk Renungkan Tentang Diri

(Oleh:Dr.Sukarmawan,M.Pd.)

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah, melalui karya bujunya yang berjudul “Kunci Kebahagiaan” salah satu ulasan Beliau di antara sekian banyak ulasannya dalam Buku yang terdiri dari 5 Bab dengan jumlah halaman mencapai 509 halaman tersebut, mengajak kita untuk sejenak merenungi tentang diri kita sendiri. Beliau meminta kita agar memperhatikan seluruh organ tubuh kita dan fungsinya masing-masing yang telah Allah swt ciptakan dengan sedemikian rupa. Misalnya, Organ tangan, Allah swt ciptakan organ tangan ini agar kita dapat mengolah atau memindahkan benda-benda, memegang, memberi, mengambil, membela diri, dan beraktivitas lainnya yang membutuhkan peran dari organ tangan.

Amati juga organ kaki yang dibutuhkan untuk membawa badan, berlari, naik kendaraan, dan berdiri tegak serta berbagai aktivitas lainnya yang sangat membutuhkan peranan dari organ kaki.  Begitu juga dengan mata yang merupakan hiasan dan berfungsi untuk melihat benda-benda langit dan bumi beserta tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam jagat raya ini. Renungkan juga tentang mulut yang sangat bermanfaat untuk makan, berbicara, sebagai hiasan, dan fungsi lainnya. Organ hidung yang berfungsi untuk bernafas dan jalan keluarnya sisa-sisa otak, sekaligus sebagai pengindah wajah. Lidah untuk alat pengecap pembeda rasa dan alat untuk menjelaskan dan mengungkapkan keinginan hati kita. Telinga sebagai penerima berita menyampaikannya kepadamu, sedang lidah sebaliknya yang mengungkapkan isi hatimu.

Sejenak mari kita lebih fokus untuk merenungkan tentang organ lambung yang merupakan gudang simpanan makanan, juga oragn tubuh untuk memasak dan mengolahnya dengan sistem pengolahan yang berbeda dari yang telah dilakukan di luar perut. Kita bisa memasak dan mengolah makanan kita sampai kita anggap sudah sempurna dan siap untuk disantap. Padahal, juru masak yang di dalam lambung kita juga memasaknya lagi dengan cara yang kita tidak sanggup melakukannya. Untuk memasak, ia menyalakan api yang dapat meleburkan jenis bahan makanan yang keras. Meski berada di tempat yang paling lunak, api itu tidak membakar diri kita dan tidak berkobar di dalam perut kita, padahal ia lebih panas dari api. Kalau tidak lebih panas dari api, lalu apa yang menghaluskan makanan-makanan yang keras itu sampai jadi cair?

Sekarang coba renungkan tentang organ Hati berfungsi sebagai filter yang menyaring dan mengambil zat-zat makanan yang paling bersih dan paling lembut. Kemudian ia mengalirkannya ke tiap organ, tulang, urat syaraf, daging, rambut, dan kuku melalui saluran-saluran tertentu. Di dalam tubuh kita, ada pintu-pintu untuk memasukkan apa yang bermanfaat, dan mengeluarkan yang berbahaya. Juga, terdapat aneka wadah sebagai gudanggudang yang menyimpan zat-zat yang menjaga kelangsungan hidup kita. Ada gudang makanan, ada gudang darah. Di sana, juga ada pemisah sehingga satu gudang tidak bercampur dengan gudang yang lain. Makanya, ada gudang untuk empedu hitam, dan gudang yang lain untuk empedu kuning. Ada yang untuk air kencing, dan yang lain lagi untuk mani atau cairan sperma.

Subhanallah…sekarang mari kita perhatikan, bagaimana makanan sampai ke lambung, dan bagaimana dari lambung itu kemudian mengalir di tubuh. Jika makanan tiba di lambung, maka ia terkatup lalu memasak dan mengolahnya dengan baik. Kemudian ia mengirimkannya ke hati melalui saluran-saluran yang kecil. Di antara hati dan saluran-saluran tersebut, ada selaput halus seperti saringan-saringan berlubang kecil untuk menyaring makanan. Hal yang sungguh luar biasa, dalam prosesnya tidak ada benda kasar dan keras yang sampai ke organ hati dan membuat organ hati terluka karena hati itu teksturnya lembut, tidak dapat menerima benda yang kasar. Apabila hati telah menerima makanan itu, ia menembuskannya ke seluruh badan melalui saluran-saluran yang telah ada. Jika kita coba analogikan, saluran-saluran itu persis seperti pipa-pipa yang mengaliri dan membasahi bumi dengan air. Kemudian hati mengirimkan sisa-sisa yang kotor ke saluran pembuangan yang telah disiapkan untuk proses pembuangannya. Sisa yang berasal dari empedu kuning dikirimkan ke empedu, yang dari empedu hitam dikirimkan ke limpa, sedang yang dari kelembaban air dikirimkan ke kandung kemih. Pikirkan dan renungkanlah, siapakah yang mengatur dan menangani proses semua ini dengan alaur yang begitu sempurna? Boleh jadi ada di antara kita yang mengatakan bahwa itu m fakerupakan proses yang alamiah (Thabii'ah), dan alam mengandung keajaiban-keajaiban dan rahasia-rahasia. Ibnu Qoyyim a-Jauziyyah mengatakan  jika Allah SWT berkehendak memberi hidayah kepada kita, tentu kita akan bertanya dalam hati kita, "Mungkinkah alam ini merupakan zat yang independen, yang punya ilmu dan kemampuan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib ini; atau tidak dan hanya sekedar sifat yang menempel dan menumpang pada benda?" Jika hati kita mampu menjawab dengan jawaban, "Dia adalah zat yang independen, punya ilmu, kehendak dan kemampuan serta hikmah," maka katakan kepadanya, "Itulah Tuhan Sang Pencipta dan Perupa. Akan tetapi, mengapa ada yang menyebutnya alam (thabii'ah)? Aneh sekali! Mengapa tidak menyebutnya dengan nama yang dipakai-Nya dalam ajaran rasul-rasul-Nya, sehingga kita akan masuk dalam golongan orang-orang berakal dan bahagia.

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah pun berpendapat, bagaimana mungkin peristiwa-peristiwa yang ajaib, dan hikmah-hikmah yang rumit, yang tidak dapat diketahui oleh akal manusia, dan di luar jangkauan kemampuan mereka, timbul dari benda yang tidak berakal, tidak punya kemampuan, hikmah, dan perasaan. Bukankah membenarkan hal semacam ini sama dengan masuk ke dalam golongan orang-orang gila?" Kemudian katakanlah kepada hati kita masing-masing, "Kalau pun benar apa yang kita klaim itu, tapi sudah maklum bahwa 'sifat' seperti ini tidak menciptakan dirinya sendiri. Kalau begitu siapa Tuhannya, penciptanya, dan yang menjadikannya melakukan hal itu?" Jadi, alam adalah bukti terkuat yang menunjukkan adanya pencipta, bukti akan kesempurnaan kekuasaan-Nya, ilmu dan hikmah-Nya

Allah swt mencipta apa yang Dia kehendaki dalam bentuk yang Dia inginkan, sebagaimana firman-Nya dalam QS.Yaasiin ayat 82 ::

  إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

"Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah!'maka terjadilah ia." (Yaasiin: 82)

Mari renungkan, pantaskah jika orang yang punya nilai kemanusiaan atau akal melupakan zat yang telah mencipta thabii'ah ini, lalu menisbatkan penciptaan benda-benda alam kepada thabii'ah tersebut? Seringkali Allah SWT membuat alam (thabii'ah) tidak berdaya, mencabut kekuatan dan pengaruhnya serta mengubahnya kepada kebalikan tabiatriya, supaya hamba-hamba-Nya tahu bahwa thabii'ah adalah ciptaan-Nya, tunduk kepada perintah-Nya. Sebagaimana Firman Allah swt dalam QS.al-A’raf ayat 54 :

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”. (al-A'raaf: 54)

Berikutnya, Penulis ingin menginformasikan kepada para pembaca bahwa ternyata di dalam tubuh kita terdapat mekanisme yang menarik dan kompleks. Menurut ahli anatomi tubuh bahwa  setelah manusia berusia dewasa akan memiliki  hampir 10 triliun sel dan 76 organ dalam tubuhnya. Berikut ini akan Penulis bahas mengenai organ tubuh manusia beserta fungsinya untuk menjadi bahan berpikir dan perenungan diri sehingga menguatkan keyakinan kita bahwa Allah swt Maha Besar dan Maha Pencipta.

Harus kita ketahui bahwa organ tubuh manusia merupakan kumpulan jaringan yang memiliki peran khusus dan masing-masing memiliki tugasnya sendiri yang saling berkaitan satu sama lain. Banyak jaringan, sel, dan jaringan ikat yang membantu dalam mengatur berbagai sistem biologis pada tubuh.

Sesungguhnya di dalam tubuh kita terdapat beberapa sistem organ tubuh yang setiap organ tersebut memiliki peran yang berbeda dan berfungsi dalam menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Mengingat keterbatasan yang ada pada diri Penulis, hanya beberapa organ saja yang Penulis akan uraikan terkait dengan fungsinya masing-masing. Adapun organ dan fungsinya yang Penulis akan uraikan ialah sebagai berikut : Pertama , Hati yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan mengeluarkan getah empedu yang mengandung garam-garam empedu ke dalam usus 12 belas jari dalam mencerna lemak. Kedua, Ginjal yang berperan dalam mengeluarkan limbah serta mengatur keseimbangan elektrolit. Ginjal mengekskresikan urin ke ureter yang selanjutnya diteruskan keluar dari tubuh. Ketiga, Jantung yang berfungsi untuk memompa darah dalam tubuh dan untuk memberikan darah beroksigen ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah. Keempat, Paru-paru yang berfungsi dalam membantu pernapasan dan menjadi organ yang paling penting dari sistem pernapasan, bekerjasama dengan organ lain yaitu jantung. Dari vena darah, paru-paru mengeluarkan gas karbon dioksida dan kotoran lainnya. Kelima, Lambung yang berfungsi untuk mengeluarkan asam lambung, asam klorida serta menjaga tingkat pH yang berpengaruh terhadap proses pencernaan. Keenam, Usus Halus yang berfungsi untuk menyerap sebagian besar nutrisi yang ditemukan dalam makanan, Pada saat makanan dicerna mencapai usus halus, dan sudah secara mekanis dipecah menjadi cairan. Ketujuh, Darah yang  berperan dalam mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga berfungsi sebagai menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi. Kedelapan, Pankreas yang merupakan bagian integral dari sistem pencernaan dan fungsi kepala pankreas yaitu untuk mengeluarkan cairan pankreas dan juga insulin. Kesembilan, Otak yang berfungsi untuk mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh serta suhu tubuh. Kesepuluh, Tenggorokan yang merupakan tempat untuk jalur makanan ke kerongkongan dan sebagai tempat keluarnya udara atau pernafasan ke paru-paru. Kesebelas, Hidung sebagai salah satu organ tubuh yang kegunaannya untuk menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, selain itu hidung juga berperan dalam resonansi suara. Keduabelas, Mulut sebagai tempat awal masuknya makanan dan minuman dan juga untuk dan berbicara. Bagian mulut termasuk bibir, vestibulum, rongga mulut, gusi, gigi, langit-langit keras dan lembut, lidah serta kelenjar ludah. Ketiga belas, Kelenjar Pineal adalah kelenjar endokrin penting yang berwarna abu-abu  kemerahan yang terdapat di dalam otak. Kelenjar pineal memiliki ukuran yang kecil yakni seperti sebutir beras dan terutama terdiri dari sel-sel khusus yang dalam bahasa ilmiah disebut pinealocytes. Keempat belas, Hipotalamus merupakan bagian dari otak manusia yang berperan dalam mengontrol pelepasan hormon utama oleh kelenjar hipofisis. Kelima belas, Faring adalah organ tubuh manusia yang kegunaannya untuk menyaring udara. Faring membuat udara menjadi hangat, membasahi dan melewati ini melembabkan udara ke paru-paru. Keenam belas, Laring yang berfungsi untuk memberikan nada suara ketika kita berbicara. Laring lebih dikenal sebagai kotak suara. Ketujuh belas, Kelenjar Tiroid yang  terletak di pangkal leher dan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh. Kelenjar tiroid mengeluarkan 2 hormon penting – tiroksin & triiodothyronine. Kedelapan belas, Empedu sebagai tempat menyimpan empedu, yang disekresikan oleh hati hingga dibutuhkan untuk pencernaan. Kantung empedu ini juga berperan dalam membantu pencernaan lemak. Kesembilan belas, Rectum atau poros usus adalah organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung feses. Kedua puluh, Kelenjar Ludah yang berfungsi untuk mengeluarkan air liur ke dalam mulut untuk membasahi makanan. Kelenjar ludah juga memulai pencernaan dan membantu dalam melindungi gigi dari gangguan penyakit. Kedua puluh satu,  Kerongkongan yang berfungsi menjadi jalan bolus dari mulut ke lambung. Jalannya bolus dari mulut ke lambung melalui awalnya melalui kerongkongan ini disebabkan oleh adanya suatu gerakan yang disebut gerakan peristaltic pada dinding otot kerongkongan. Kedua puluh dua, Usus Besar yang berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai diekskresikan melalui BAB. Dua puluh tiga, Diafragma adalah partisi otot antara perut dan rongga dada dan meluas di bagian bawah tulang rusuk. Fungsi utama dari diafragma ini yaitu untuk membantu sistem pernapasan. Dua ouluh empat, Limpa yang berfungsi untuk menyaring darah. Trombosit, bersama dengan sel darah putih, disimpan dalam limpa.

Pada bagian akhir dari tulisan sederhana ini, Penulis ingin menyadarkan diri Penulis sendiri dan para pembaca artikel ini, uraian di atas baru 24 fungsi organ di antara 76 organ yang ada dalam tubuh kita, berikutnya perlu kita renungkan , siapakah yang menjalankan fungsi dari setiap organ tersebut di dalam tubuh kita? Jawaban singkatnya sudah pasti ”Allah swt zat Yang Maha  Pencipta dan Maha Kuasa atas segala apa yang telah diciptakan-Nya” Termasuk Kuasa Alah swt yang telah menciptakan manusia dengan organ tubuh di dalamnya dan Allah swt pula yang Maha Memfungsikan semua  organ dalam tubuh kita. Jangan kita mengira jika kita sudah diwafatkan oleh Allah swt kemudian dikuburkan dan setelah sekian lama di dalam kubur, organ tubuh yang tersisa hanya tengkorak kepala dan tulang belulang sehingga memunculkan pemikiran bahwa setelah kematian dating maka tidak mungkin lagi Allah swt menghidupkan kita dan menghisab kita di akhirat karena tubuh kita hanya tersisa tulang belulang ?

Sadarilah wahai saudaraku, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qiamah ayat 3-4 :

أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَلَّن نَّجْمَعَ عِظَامَهُۥ

بَلَىٰ قَٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُۥ

 “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?. Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna”.

Renungkan juga Firman Allah swt dalam QS.Az-Zariyat[51]: 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Az-Zariyat[51]: 56)

Sekarang coba korelasikan isi kandungan ayat 56 QS.Az-Zariyat tersebut di atas dengan struktur kerangka manusia yang telah Allah swt ciptakan beserta kelengkapan puluhan organ tubuh serta persendian yang dapat menggerakkan manusia untuk melaksanakan Ibadah Sholat. Mari amati bagian persendian pada tangan yang digunakan untuk gerakan “Takbirotul Ikhram” , persendian pada lutut kaki yang digunakan untuk posisi ruku, dan bagian persendian lainnya yang digunakan untuk mendukung gerakan demi gerakan pada gerakan Shalat. Sungguh terdapat hubungan (Korelasi) yang kuat (Signifikat) antara konteks ayat tersebut di atas dengan Struktur Persendian dalam tubuh manusia. Intinya bahwa kita diciptakan Allah untuk menjalankan ibadah Shalat dan ibadah-ibadah lainnya, baik itu Ibadah Mahdhoh  maupun Ghoiro Mahdhoh.  Ibadah Mahdhah adalah hubungan manusia dengan Allah swt atau dikenal sebagai hubungan secara vertikal. Contoh ibadah mahdhah adalah sholat, zakat, puasa, haji, dan ibadah lain yang ditetapkan oleh hukum syara'. ghairu mahdhah atau ibadah umum merupakan segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Ibadah ini dilakukan antar sesama manusia (muamalah) atau hubungan horizontal yang tidak hanya terkait dengan hubungan dengan Allah SWT saja. Ibadah ghairu mahdhah dilakukan berdasarkan perintah, anjuran, atau tidak adanya larangan terhadap suatu perbuatan. Ibadah ini juga bersifat rasional. Contoh ibadah ghairu mahdhah adalah silaturahmi, menjenguk orang sakit, sedekah, mencari ilmu, bekerja, membangun masjid, dan kegiatan yang bermanfaat lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

NASEHAT INDAH GUNA MENJAGA KEHARM0NISAN DALAM KELUARGA

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI