Mari Kita Tauladani Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi, Niscaya Bahagia Duniawi dan Ukhrowi

 

Syeikh Sya'Rawi

Mari Kita Tauladani Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi, Niscaya Bahagia Duniawi dan Ukhrowi

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Dalam “Dunia Tafsir Qur’an” tentunya kita tidak asing dengan nama tokoh Mufasir kontemporer asal Mesir yaitu Mutawalli As-Sya’rawi. Gelar Mujadid abad ke-20 tampaknya tidak terlalu berlebihan jika disematkan kepada Mutawalli As-Sya’rawi   karena Beliau merupakan satu dari sekian ulama dunia yang cukup berpengaruh di kancah internasional baik dalam bidang keagamaan, sosial maupun politik internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah.

Syeikh Al-Sya’rawi mempunyai nama lengkap, Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi . Beliau sangat masyhur dengan gelar al-Syaikh al-Imam. Beliau lahir pada 15 Rabi’ul Awwal 1329 H/ 15 April 1911 M di desa Daqadus al-Daqliyyah Mesir. Dalam al-Mu’jam al-Jami fi Tarajim al-‘Ulama wa Tullabah al-‘Ilm al-Mu’assirin telah dijelaskan bahwa As-Sya’rawi berasal dari keluarga petani yang berhasil mengkhatamkan al-Quran pada usia 10 tahun.

Sesunguhnya Syeik  Mutawalli As-Sya’rawi  masih termasuk dalam garis keturunan Nabi Muhammad SAW dari pihak ibunda Beliau yang nasabnya berakhir pada Imam Husain bin ‘Ali (Abu al-‘Ainain, al-Sya’rawi). As-Sha’rawi masuk sekolah dasar Ma’had al-Zaqaziq al-Ibtidaiy al-Azhariy, lalu melanjutkan ke tingkat Tsanawy hingga menempuh Pendidikan di bangku kuliah pada Fakultas Bahasa Arab universitas Al-Azhar, Cairo Mesir.

Saat menempuh kuliah Universitas Al-Azhar, Mutawalli As-Sya’rawi sangat aktif dalam pergerakan mahasiswa dan Beliau sempat dituduh akan melawan pemerintah setelah menyampaikan orasinya yang terkesan menentang penguasa Mesir saat itu. Sungguh sosok As-Sya’rawi sangat dikenal sebagai mahasiswa yang pemberani dan kritis. Oleh karena itulah, Beliau dipercaya sebagai pemimpin organisasi Ittihad al-tullab, semacam organisasi persatuan para mahasiwa di kampusnya.

Setelah  berhasil menyelesaikan study pada Fakultas  Bahasa Arab Universitas al-Azhar pada tahun 1941 M, Beliau memperoleh ijazah mengajar pada tahun 1943 M, kemudian Beliau mulai mengajar di beberapa ma’had (lembaga pendidikan) yaitu Tanta, Zaqaziq dan Alexandria. Lalu Beliau ditugaskan ke Kerajaan Arab Saudi untuk mengajar di Kulliyat al-Shar’iyyah Universitas al-Malik ‘Abdul ‘Aziz al-Su’ud di Makkah al-Mukarramah. Pada tahun 1990 M, as-Sya’rawi meraih gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dari Universitas al-Manufiyyah dan Universitas al-Mansurah Mesir.

Setelahgelar kehormatan tersebut diperoleh, Mutawalli As-Sya’rawi  kemudian aktif dalam berbagai kegiatan muktamar, halaqah, seminar, dan konferensi Internasional (international conference) dengan mengemban spirit ilmiah keislaman (turats). Selain itu, Beliau pun termasuk ulama yang produktif dalam menghasilkan karya tulis, tercatat lebih dari 60 buku keislaman karyanya yang dicetak dan disebarluaskan oleh para muridnya.

Di antara sekian banyak karya tulis Beliau, ada satu karyanya yang paling monumental (magnum opus), yaitu Khawatir al-Sya’rawi Haula al-Qur’an atau dikenal sebagai Tafsir al-Sha’rawiy. Mutawalli As-Sya’rawi  juga terkenal sebagai dai bergelar “Imam al-Du’ah (pemimpin Para Da’i).  Akhirnya, Mutawalli As-Sya’rawi  wafat pada 22 Safar 1419 H/ 17 Juni 1998 M.

Berikut ini beberapa Karya Mutawalli As-Sya’rawi  As-Sya’rawi, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Al-Mukhtar min Tafsir al-Qur’an al-Karim
  2. Mu’jizat al-Qur’an al-Karim
  3. Al-Qur’an al-Karim Mu’jizat wa Manhaj
  4. Al-Isra al-Mi’raj (al-Mu’jizat al-Kubra)
  5. Al-Qashash al-Qarany fi Surah al-Kahfi
  6. Al-Mar’ah fi al-Qur’an al-Karim
  7. Al-Ghaib
  8. Mu’jizat al-Rasul
  9. Al-Halal wa al-Haram
  10. Al-Hajj al-Mabrur
  11. Khathir al-Syaikh al-Sya’rawy haula ‘Umran al-Mujtama’
  12. Al-Sahr wa al-Hasad
  13. Asraru Bismillahirrahmanirrahim
  14. Al-Islamu wa al-Fikru al-Mu’ashirin

Sungguh Syekh Mutawalli Asy-Syara’wi merupakan seorang ulama kharismatik yang dihormati oleh dunia Islam, khususnya rakyat Mesir. Keluhuran akhlak dan keluasan ilmu yang dimiliki Beliau membuat beliau sangat dikenal, tidak hanya di negerinya, bahkan di kancah Internasional. Dalam perjalanan karier Beliau, tepatnya pada November 1976 Beliau diangkat menjadi Menteri Wakaf dan Urusan Al-Azhar pada pemerintahan Anwar Sadat. Saat itu Mutawalli As-Sya’rawi  memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Mesir atas kebijakan Pemerintah Mesir yang menentang dominasi Israel di Kawasan Timur Tengah dan Palestina.

Kesantun dan kerendahan hati Mutawalli As-Sya’rawi  dalam penerapan Strategi Da’wahnya, telah membuat Beliau sangat dikagumi oleh umat muslim di seluruh penjuru Mesir, khususnya, dan dunia internasional, pada umumnya. Terdapat satu kisah menarik yang layak kita jadikan sebagai bahan pelajaran bagi kita semua, kisah ini diperoleh dari penuturan Ustaz Miftah Al-Banjary, seorang pakar linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur’an asal Banjar, Kalimantan Selatan. Beliau pernah menuturkan kisah tentang keluhuran akhlaq dan kerendahan hati Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi.

Pada suatu ketika, setelah pengajian usai, seorang marbot masjid tempat Syekh Mutawalli menggelar pengajian tersebut memergoki Syekh Mutawalli yang sedang membersihkan toilet masjid yang kotor seorang diri. Mutawalli As-Sya’rawi  sosok ulama yang sangat disegani di negeri Mesir itu dengan penuh semangat membersihkan toilet masjid setelah semua jamaahnya pulang, hingga tinggallah dia sendiri di masjid tersebut.

Sungguh mengejutkan marbot masjid ketika malam itu ia pergoki seseorang pada tengah malam sedang membersihkan toilet masjid tersebut. Yang sungguh di luar dugaan sang marbot masjid, setelah ia amati dan dekati, ternyata sosok yang sedang membersihkan toilet masjid tersebut adalah Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi, orang yang alim, seorang ulama besar, dan sangat dihormati di seluruh penjuru Mesir.

Dengan gaya dan logat khas orang Mesir, dan perasaan haru, marbot tersebut bertanya kepada Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi , “Ihda ya ammu Syekh? Fi eh? Bi ti’miel ih hadratak?” (Ada apa ini wahai paman Syekh? Ada apa? Mengapa anda melakukan ini?) kata marbot tersebut.

Sungguh si marbot merasa sangat malu, karena pekerjaan yang sebagian orang pandang kotor dan hina yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawabnya, kini dikerjakan oleh orang yang paling mulia dan paling dihormati di Mesir. Akan tetapi, justru apakah yang terjadi ? Syekh Mutawalli As-Sya’rawi  tampak hanya tersenyum dan berkata, “Bukan salah Anda. Anda tidak usah merasa malu atau sungkan. Saya melakukan ini untuk menebus kesalahan saya. Tadi, ketika saya sedang mengajar jamaah yang sedemikian banyaknya, saya terbesit bahwa saya ini tampil sebagai seorang guru bagi mereka. Saya merasa lebih berilmu meski itu hanya sebatas lintasan persekian detik saja, saya langsung beristighfar.”

“Sungguh saya tidak akan membiarkan ada sedikit pun rasa kesombongan terlintas dalam hati saya. Agar menyadarkan nafsu saya bahwa saya ini sesungguhnya bukan siapa-siapa, saya tidak memiliki kemuliaan, maka saya didik nafsu saya agar dia mau melakukan hal yang dianggapnya rendahan dan hina ini. Inilah cara saya mendidik hati saya,” begitulah jawaban dari seorang yang digelari Mujadid Abad ke-20 ini. Subhaanallah…..Sungguh Luar Biasa sosok Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi . Mampukan kita mensuritauladani sikap keluhuran akhlaq Beliau ?

Sebagai penutup dari tulisan pada artikel ini, Penulis ingin mengetengahkan untaian Tujuh Kalam Emas Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi  yang dapat kita renungkan bersama sebagai panduan dalam mengarungi luasnya kehidupan dan ujian di muka bumi ini. Berikut ini, Tujuh Kalam Emas Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi :

Pertama : Jika kamu tidak mampu mengatakan kebenaran, maka jangan bertepuk tangan atas kebatilan.

Kedua: Jika kamu tidak memiliki orang yang dengki kepadamu, maka ketahuilah bahwa kamu adalah orang gagal.

Ketiga: Tidak ada orang yang berkuasa di dunia ini melainkan karena kehendak Allah SWT.

Keempat: Janganlah kamu beribadah kepada Allah agar Dia memberimu, tapi beribadalah agar Dia ridha. Karena ridha-Nya akan membuatmu terperangah dengan banyaknya pemberian-Nya.

Kelima: Jika kamu melihat seorang miskin di negeri muslim, maka ketahuilah bahwa di sana ada orang kaya yang mencuri hartanya.

Keenam: Orang yang memiliki ayah tidak akan gelisah, lantas bagaimana mungkin orang yang memiliki Allah gelisah?

Ketujuh: Janganlah gelisah karena rencana manusia, karena maksimal yang mampu mereka lakukan adalah menjalankan kehendak Allah SWT.

Demikianlah uraian singkat tentang profil Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi  dan kisah singkat tentang Kerendahan Hati dan keluhuran akhlaq Beliau, semoga kita semua mendapat keberkahan dari Beliau, dapat meniru kerendahan hati dan keluruhan akhlak Beliau. Sebagai kalimat penutup, mari kita simak sejenak pesan terakhir beliau sebelum wafat menghadap Sang Illahi Robii, Allah swt:

“Apabila kamu melihat pertikaian antara kebenaran dengan kebenaran, maka hal itu tidak akan mungkin engkau dapati. Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu. Tidak akan pernah kamu dapati pula dan tidak akan panjang suatu perselisihan antara kebenaran dan kebatilan, karena suatu kebatilan selalu akan binasa.”

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

NASEHAT INDAH GUNA MENJAGA KEHARM0NISAN DALAM KELUARGA

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI