HADIS NABI SAW TENTANG PERINTAH DAN KEUTAMAAN BERAKHLAK BAIK

 

HADIS NABI TENTANG AKHLAK

HADIS NABI SAW TENTANG PERINTAH DAN KEUTAMAAN BERAKHLAK BAIK

(Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)

Sesunggunya hadis Nabi Muhammad SAW terkait akhlak sangatlah banyak. Hadits-hadits tersebut  perintah, dan keutamaan memilikinya. Dengan adanya hadits-hadits tersebut menjadi bukti begitu pentingnya kita untuk memperhatikan perkara tentang akhlak. Rasulullah SAW pun bersabda:

إِنَّمَابُعِثْتُلأُتَمِّمَمَكَارِمَالأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi). 

Berikut ini akan Penulis uraikan beberapa hadis Nabi SAW yang terkait dengan pentingnya Akhlak.dan keutamaan bagi orang-orang yang berakhlak baik.

Pertama : Hadist Nabi Tentang Akhlak “Memiliki Rasa Malu”

Dari Anas ra, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا، وَخُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ

“Sesungguhnya bagi setiap agama itu ada akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu.” [Hr. Ibnu Majah]

Sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari iman. Hal ini sesuai dengan Hadits Shahih Al-Bukhari No. 23 :

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ

“Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman".

Dalam ajaran Islam, rasa malu termasuk ke dalam sikap yang menjadi bagian dari iman. Malu merupakan salah satu akhlak mulia yang dapat menghindarkan seseorang dari hal-hal buruk.atau tercela. Orang yang tidak memiliki perasaan malu dalam hidup akan berisiko melakukan perbuatan tercela dan hina karena ia mengikuti hawa nafsunya. Dalam kajian aqidah akhlak, sifat malu terbagi menjadi tiga macam, yaitu malu kepada diri sendiri, malu kepada sesama manusia, dan malu kepada Allah SWT.

Sementara itu, menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, sebagaimana tertuang di dalam Kitab Bulughul Maram Hadist Fikih dan Akhlak karangan Beliau,  sifat malu terbagi menjadi dua macam. Pertama, sifat malu bawaan yang merupakan akhlak mulia karunia Allah SWT yang dapat mencegah seseorang melakukan perbuatan buruk dan hina. Kedua, sifat malu yang didapatkan dari proses ma’rifatullah (mengenal Allah SWT) yang merupakan bagian keimanan tertinggi.

Kedua : Hadist Nabi Tentang “Allah Membenci Akhlak yang Rendah”

Dari Sahl bin Saad, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ، وَيُحِبُّ مَعَالِيَ الْأَخْلَاقِ، وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah azza wa jala itu mulia dan menyukai orang mulia. Dia juga menyukai akhlak-akhlak yang tinggi dan membenci akhlak-akhlak yang tercela.” [Hr. Ath-Thabrani].

Dalah redaksi hadis lainnya, dalam Sunan Tirmidzi :

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِي

Dari Abu Darda` bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Tidak sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi jahat."(Sunan Tirmidzi)

Ketiga : Hadist Nabi Tentang Akhlak “Seorang Muslim Tidak Berlaku Keji”

Dari Abdullah bin Amr radliyallahu anhuma, dia berkata:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلاَ مُتَفَحِّشًا. وَكَانَ يَقُولُ: إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا

Nabi shallallahu alaihi wa salam tidak pernah berlaku keji dalam perbuatan dan ucapan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling bagus akhlaknya.” [Hr. Al-Bukhari]

Keempat: Hadist Nabi Tentang Akhlak “Baiknya Akhlak Suami Terhadap Istri”

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda:

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

“Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling bagus akhlaknya dari mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” [Hr. At-Tirmidzi]

Sesunggunya Rasulullah SAW sangat melarang seorang suami menyakiti istri, sebagaimana hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Mu’awiyah bin Haidah ra:

عن مُعَاويَةَ بنِ حَيْدةَ رضي اللَّه عنه قال : قلتُ : يا رسول اللَّه ما حَقُّ زَوْجَةِ أَحَدنَا عَلَيْهِ ؟ قال : « أَن تُطْعمَها إِذَا طَعِمْتَ ، وتَكْسُوهَا إِذَا اكْتَسيْتَ ولا تَضْربِ الْوَجهَ، وَلا تُقَبِّحْ ، ولا تَهْجُرْ إِلاَّ في الْبَيْتِ »  رواه أَبو داود

Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu ‘anhu berkata : “Saya bertanya: ‘Ya Rasulullah, apakah hak isteri dari suaminya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Hendaklah engkau memberinya makan, jikalau engkau makan, engkau memberi pakaian ia jikalau engkau berpakaian, jangan memukul wajahnya, jangan menjelek-jelekkannya, juga jangan meninggalkannya (ketika ia tidak taat), kecuali dalam rumah” (HR Imam Abu Dawud)

Kelima: Hadist Nabi Tentang Akhlak “Mencapai Derajat Ahli Shalat dan Puasa”

Dari Abu Darda, dia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ. وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ

“Tidaklah ada sesuatu yang diletakkan pada mizan (timbangan amal) yang lebih berat daripada akhlak yang bagus. Sesungguhnya pemilik akhlak yang bagus mencapai derajat ahli shalat dan puasa dengannya.” [Hr. At-Tirmidzi]

Keenam: Hadis Nabi Tentang Akhlak  “Rumah di Tingkatan Teratas dalam Syurga”

Dari Abu Umamah, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku menjamin dengan suatu rumah di pinggir syurga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia berhak, dengan rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun bercanda, dan dengan rumah di atas syurga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya.” [Hr. Abu Dawud]

Ketujuh: Hadist Nabi Tentang “Akhlak Kepada Lingkungan”

Dari Abu Dzar, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan maka dia akan menghapusnya. Pergaulilah manusia dengan akhlak yang bagus.” [Hr. At-Tirmidzi]

Kedelapan: Hadist Nabi Tentang Akhlak “Tinggal Berdekatan dengan Nabi”

Dari Jabir, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ فَمَا المُتَفَيْهِقُونَ؟ قَالَ: المُتَكَبِّرُونَ

“Sesungguhnya orang yang orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dariku di Hari Kiamat adalah orang yang paling bagus akhlaknya dari kalian. Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh kedudukannya dariku di Hari Kiamat adalah Ats-Tsartsarun, Al-Mutasyaddiqun, dan Al-Mutafayhiqun.”
Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, kami telah tahu mengenai Ats-Tsartsarun dan Al-Mutasyaddiqun, lalu apakah Al-Mutafayhiqun? Beliau menjawab: “Orang-orang yang sombong.”
[Hr. At-Tirmidzi]

Kesembilan: Hadist Nabi Tentang “Amalan yang Membawa Ke Syurga”

Sesunguhnya akhlak yang bagus akan dapat mengantarkan sesorang ke syurga, sebagaimana Hadis Nabi SAW  yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ، فَقَالَ: تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ، وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ، فَقَالَ: الفَمُ وَالفَرْجُ

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai “apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam syurga. Beliau menjawab: “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang bagus.”

Beliau juga ditanya mengenai apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka. Maka beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan.” [Hr. At-Tirmidzi]

Kesepuluh: Hadist Nabi Tentang: Akhlak Rasulullah

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا

Dari Anas, dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik akhlaknya. [Muttafaqun alaih]

Kesebelas: Hadist Nabi Tentang “Cara Memberatkan Timbangan Amal”

عَنْ أَنَسٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ أَبَا ذَرٍّ، فَقَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى خَصْلَتَيْنِ هُمَا أَخَفُّ عَلَى الظَّهْرِ، وَأَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ غَيْرِهِمَا؟ قَالَ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ: عَلَيْكَ بِحُسْنِ الْخُلُقِ، وَطُولِ الصَّمْتِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، مَا عَمِلَ الْخَلَائِقُ بِمِثْلِهِمَا

Dari Anas, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertemu dengan Abu Dzar. Beliau lalu bersabda: “Wahai Abu Dzar, maukah kamu aku tunjukkan atas 2 perkara yang paling ringan di punggung dan paling berat di mizan (timbangan amal) daripada keduanya?” Dia berkata: Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “Lazimilah akhlak yang bagus dan diam dalam waktu lama. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah ada makhluk yang berbuat dengan sebanding keduanya.” (Hr. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Demikianlah, beberapa Hadis Nabi SAW yang terkait dengan perintah dan keutamaan memiliki akhlak yang baik. Semoga kita semua dapat mensuritauladani Akhlak Rasulullah SAW sehingga kita akan peroleh syafaatnya di Yaumil Qiyamah nanti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

NASEHAT INDAH GUNA MENJAGA KEHARM0NISAN DALAM KELUARGA

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI