Postingan

Mari Kita Tauladani Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi, Niscaya Bahagia Duniawi dan Ukhrowi

Gambar
  Mari Kita Tauladani Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi , Niscaya Bahagia Duniawi dan Ukhrowi (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Dalam “Dunia Tafsir Qur’an” tentunya kita tidak asing dengan nama tokoh Mufasir kontemporer asal Mesir yaitu Mutawalli As-Sya’rawi . Gelar Mujadid abad ke-20 tampaknya tidak terlalu berlebihan jika disematkan kepada  Mutawalli As-Sya’rawi     karena Beliau merupakan satu dari sekian ulama dunia yang cukup berpengaruh di kancah internasional baik dalam bidang keagamaan, sosial maupun politik internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah. Syeikh Al-Sya’rawi mempunyai nama lengkap,  Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi . Beliau sangat masyhur dengan gelar al-Syaikh al-Imam . Beliau lahir pada 15 Rabi’ul Awwal 1329 H/ 15 April 1911 M di desa Daqadus al-Daqliyyah Mesir. Dalam  al-Mu’jam al-Jami fi Tarajim al-‘Ulama wa Tullabah al-‘Ilm al-Mu’assirin  telah dijelaskan bahwa As-Sya’rawi berasal dari keluarga petani yang berhasil mengkhatamkan al-Quran pada usia 10 tahun.

PERAN PEREMPUAN MUSLIM DI TENGAH MASYARAKAT (Materi Ketujuh: Buku "Suami Istri Berkarakter Surgawi")

Gambar
  PERAN PEREMPUAN MUSLIM DI TENGAH MASYARAKAT (Materi Ketujuh: Buku  "Suami Istri Berkarakter Surgawi" ) Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd. Imam Asy-Sya’rawi Rahimahullah berkata, “ Perempuan (Al-Mar’ah) merupakan varian kedua dari jenis manusia, yang mana lafadz Al-Jins al-Insani (Jenis Manusia) merupakan kata umum yang terbagai menjadi dua varian, yaitu laki-laki dan perempuan”. Jika Laki-laki dan Perempuan merupakan vaian dari al-Jins al-Insanani maka keduanya memiliki kesamaan ciri-ciri secara umum selain memilki ciri-ciri secara khusus atau bidang-bidang khusus yang diperuntukkan Laki-Laki dan diperuntukkan juga untuk Perempuan. Asy-Sya’rawi berpandangan, andaikan hanya ada satu bidang yang diperuntukkan keduanya maka tidak aka ada varian manusia (Laki-Laki dan Perempuan). Barangsiapa yang membedakan Laki-Laki dan Perempuan dalam hal kepentingan dan kriterianya secara mutlak tanpa memperhatikan adanya persamaan anatara keduanya maka orang tersebut telah membelokkan ma

MENGAMBIL IBROH DARI SURAH AL-BAQOROH (Materi Keenam: Buku "Suami Istri Berkarakter Surgawi")

Gambar
  MENGAMBIL IBROH DARI SURAH AL-BAQOROH (Materi Keenam: Buku  "Suami Istri Berkarakter Surgawi" ) (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Sejenak mari kita renungkan QS: al-Baqarah { 2 } ayat   67-73, terkait dengan kisah Sapi Bani Israel, sebagai berikut : “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh, Mereka berkata, Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa (sapi)