Postingan

RAMADHAN KARIIM, JADIKAN MOMENTUM UNTUK MEMPERKUAT JALINAN SILATURRAHIM

Gambar
  RAMADHAN KARIIM, JADIKAN MOMENTUM UNTUK MEMPERKUAT JALINAN SILATURRAHIM (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Selamat dating “Ramadhan   Kariim” bulan untuk mempererat jalinan silaturrahim. Selamat dating “Ramadhan Ceria” bulan untuk   keluarga bahagia. Sungguh Bulan Ramadhan merupakan bulan keluarga karena pada bulan ini Keluarga Muslim bisa semakin merekatkan hubungan antaranggota keluarganya sambil mencari berkah bersama. Sesungguhnya kewajiban berpuasa (Shaum) di bulan Ramadhan tercantum dalam Kitab Suci al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 183: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ” Tiga ayat setelah itu, tepatnya pada ayat ke-187, Allah SWT telah mengatur tentang hubungan dalam keluarga, khususnya saat bulan Ramadhan. Dalam surah al-Baqarah ayat 187 tersebut

Keluarga yang Ta’at akan Merasakan Kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat

Gambar
Keluarga yang Ta’at akan Merasakan Kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.)   Sesungguhnya, keluarga merupakan persoalan yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kehidupan kita. Hal inilah yang dijadikan barometer kebaikan oleh Rasul SAW terkait dengan kebaikan diri seseorang kepada keluarganya.   Bahkan Rasulullah SAW mensejajarkan upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya merupakan perbuatan yang mulia bahkan setara dengan Jihad di jalan Allah SWT. Sebagaimana salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata, “Ada seorang laki-laki lewat di hadapan Nabi SAW, maka para shahabat Rasulullah SAW melihat kuat dan sigapnya orang tersebut. Lalu para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, alangkah baiknya seandainya orang ini ikut (Jihad) fi sabilillah”. Lalu Rasulullah SAW merespon pernyataan sahabat tersebut dengan pernyataan sebagai berikut: اِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ “ Jika

Penuhi Hak dan Kewajiban setiap Anggota Keluarga, Niscaya Terwujud Keluarga SaMaRa

Gambar
  Penuhi Hak dan Kewajiban setiap Anggota Keluarga, Niscaya Terwujud Keluarga SaMaRa (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Setiap keluarga tentunya mendambakan kebahagiaan, ketentraman dan ketenangan jiwa dari semua anggota yang ada dalam keluarga. Setiap keluarga pun sudah pasti ingin terhindar dari berbagai persoalan atau konflik dalam keluarga yang akan memunculkan   kegelisahan, kesedihan dan pertikaian yang berujung pada perpecahan dalam keluarga. Sudah barang tentu, semua harapan ini tidak akan terwujud tanpa didasari oleh dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, didikung dengan tawakal dan mengembalikan semua urusan kepada-Nya, setelah melakukan berbagai usaha yang sesuai dengan syari'at Islam. Esensi keharmonisan keluarga yang berdampak positif untuk setiap pribadi dan lingkungan keluarga serta masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmen setiap anggota keluarga pada nilai kebenaran yang hakiki. Sungguh Allah SWT telah mempersiapkan tempat yang mulia bagi manusia

USIA BERTAMBAH, HIDUP BERKAH

Gambar
  USIA BERTAMBAH, HIDUP BERKAH (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Salah satu karunia paling berharga dan harus disyukuri adalah ketika manusia diberi umur yang panjang dan berkah. Berkah berarti bertambah . Dalam makna luas berkah berarti bertambah kebaikan ( ziyâdat al-khair fî al-syai’ ) . Ketika bertambah umur (Umur yang Panjang) maka semakin bertambah kebaikannya dan menjadi manusia terbaik. Manusia terbaik adalah yang mengisi waktu-waktunya dengan amalan yang mengantarkan kepada kebaikan dunia dan akhiratnya. Orang yang banyak kebaikannya, setiap kali dipanjangkan umurnya maka akan banyak pahalanya dan dilipatgandakan derajatnya. Maka bertambahnya umur akan bertambah pula pahala dan amalannya. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :   خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ “ Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang u