Postingan

HIKMAH PETUNJUK DAN KESESATAN Rahasia Allah dalam Menurunkan Adam ke Bumi (Bagian Kedua)

Gambar
  HIKMAH PETUNJUK DAN KESESATAN Rahasia Allah dalam Menurunkan Adam ke Bumi (Bagian Kedua) Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd. Sebagaimana diketahui bahwa Allah SWT telah mengutus Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. untuk memberinya pilihan; antara menjadi seorang raja dan nabi, atau menjadi seorang hamba dan nabi. Lalu Nabi saw. memandang Jibril seolah berkonsultasi kepadanya, dan Jibril mengisyaratkan supaya beliau bersikap tawadhu. Kemudian beliau bersabda, " Saya memilih menjadi seorang hamba dan nabi." (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abu Hurairah r.a.) Abu Hurairah r.a. berkata, "Jibril datang kepada Nabi saw., lalu Nabi memandang ke langit, tiba-tiba ada malaikat yang turun. Nabi berkata kapada Jibril, 'Sesungguhnya malaikat ini tidak pernah turun sejak hari diciptakan sampai saat ini.' Taatkala malaikat itu turun dia berkata, 'Wahai Muhammad Tuhanmu mengutusku kepadamu.' Lalu bertanya, 'Apakah engkau ingin Tuhanmu menjadikanmu sebagai seor

HIKMAH PETUNJUK DAN KESESATAN Rahasia Allah dalam Menurunkan Adam ke Bumi (Bagian Pertama)

Gambar
  HIKMAH PETUNJUK DAN KESESATAN Rahasia Allah dalam Menurunkan Adam ke Bumi (Bagian Pertama) Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd. Sesungguhnya, terdapat hikmah dibalik keputusan Allah SWT mengeluarkan Adam a.s., bapak manusia, dari surga.   Hanya saja hal itu tidak mampu dipahami akal dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Peristiwa dikeluarkan Adam a.s. dari surga merupakan esensi kesempurnaan-Nya agar kelak Adam a.s kembali ke surga dalam kondisi yang terbaik. Allah SWT ingin membuat Adam dan keturunannya merasakan kehidupan dunia dengan segala kesusahan, keresahan, dan kesulitan di dalamnya, yang semua itu menjadi standar masuknya mereka ke surga di akhirat kelak. Seandainya mereka hidup di surga, maka mereka tidak akan dapat mengetahui agungnya surga. Allah SWT ingin memberikan perintah dan larangan, serta ujian buat mereka, sedangkan surga bukanlah tempat untuk menerima beban taklif (paksaan). Oleh karena itu, Allah mengeluarkan mereka dari surge dam menurunkan mereka ke bu

Mari Kita Tauladani Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi, Niscaya Bahagia Duniawi dan Ukhrowi

Gambar
  Mari Kita Tauladani Syeikh Mutawalli As-Sya’rawi , Niscaya Bahagia Duniawi dan Ukhrowi (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Dalam “Dunia Tafsir Qur’an” tentunya kita tidak asing dengan nama tokoh Mufasir kontemporer asal Mesir yaitu Mutawalli As-Sya’rawi . Gelar Mujadid abad ke-20 tampaknya tidak terlalu berlebihan jika disematkan kepada  Mutawalli As-Sya’rawi     karena Beliau merupakan satu dari sekian ulama dunia yang cukup berpengaruh di kancah internasional baik dalam bidang keagamaan, sosial maupun politik internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah. Syeikh Al-Sya’rawi mempunyai nama lengkap,  Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi . Beliau sangat masyhur dengan gelar al-Syaikh al-Imam . Beliau lahir pada 15 Rabi’ul Awwal 1329 H/ 15 April 1911 M di desa Daqadus al-Daqliyyah Mesir. Dalam  al-Mu’jam al-Jami fi Tarajim al-‘Ulama wa Tullabah al-‘Ilm al-Mu’assirin  telah dijelaskan bahwa As-Sya’rawi berasal dari keluarga petani yang berhasil mengkhatamkan al-Quran pada usia 10 tahun.

PERAN PEREMPUAN MUSLIM DI TENGAH MASYARAKAT (Materi Ketujuh: Buku "Suami Istri Berkarakter Surgawi")

Gambar
  PERAN PEREMPUAN MUSLIM DI TENGAH MASYARAKAT (Materi Ketujuh: Buku  "Suami Istri Berkarakter Surgawi" ) Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd. Imam Asy-Sya’rawi Rahimahullah berkata, “ Perempuan (Al-Mar’ah) merupakan varian kedua dari jenis manusia, yang mana lafadz Al-Jins al-Insani (Jenis Manusia) merupakan kata umum yang terbagai menjadi dua varian, yaitu laki-laki dan perempuan”. Jika Laki-laki dan Perempuan merupakan vaian dari al-Jins al-Insanani maka keduanya memiliki kesamaan ciri-ciri secara umum selain memilki ciri-ciri secara khusus atau bidang-bidang khusus yang diperuntukkan Laki-Laki dan diperuntukkan juga untuk Perempuan. Asy-Sya’rawi berpandangan, andaikan hanya ada satu bidang yang diperuntukkan keduanya maka tidak aka ada varian manusia (Laki-Laki dan Perempuan). Barangsiapa yang membedakan Laki-Laki dan Perempuan dalam hal kepentingan dan kriterianya secara mutlak tanpa memperhatikan adanya persamaan anatara keduanya maka orang tersebut telah membelokkan ma

MENGAMBIL IBROH DARI SURAH AL-BAQOROH (Materi Keenam: Buku "Suami Istri Berkarakter Surgawi")

Gambar
  MENGAMBIL IBROH DARI SURAH AL-BAQOROH (Materi Keenam: Buku  "Suami Istri Berkarakter Surgawi" ) (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Sejenak mari kita renungkan QS: al-Baqarah { 2 } ayat   67-73, terkait dengan kisah Sapi Bani Israel, sebagai berikut : “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh, Mereka berkata, Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa (sapi)