Postingan

KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Gambar
  KONSEP PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN ISLAM Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd. Sesungguhnya p ernikahan adalah sunatullah pada hamba-hamba-Nya. Dengan pernikahan Allah SWT tidak menghendaki perkembangan dunia berjalan sekehendak nafsu duniawi manusia . Oleh karena itu , Allah SWT mengatur naluri yang ada pada diri manusia dan dibuatkan untuknya prinsip-prinsip dan kaidah atau peraturan s ehingga hajat hidup manusia tetap terjaga bahkan semakin baik, suci dan bersih. Dalam pandangan Islam , keluarga harus terbentuk melalui pernikahan yang sah . H idup bersama antara laki-laki dan perempuan tidaklah dinamakan sebuah keluarga jika keduanya tidak terikat dalam satu jalinan pernikahan (Aqad Nikah) . Demikianlah bahwa segala sesuatu yang ada pada jiwa manusia sebenarnya tak pernah lepas dari ajaran Allah SWT, dalam surat Ar-Ruum (30):   21 وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِك

5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI

Gambar
  5 RESEP DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA ISLAMI (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Aqad Nikah yang menjadi titik awal dari pembentukan sebuah keluarga islami merupakan sunnah Rasulullah yang sangat suci, agung dan bernilai sakral. Aqad Nikah diistilahkan dalam Al-Qur’an dengan istilah “ Mitsaqan Ghalizhan ” atau “ Perjanjian yang Sangat Kuat”. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.An-Nisa ayat 21: وَ كَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَا قًا غَلِيْظًا “Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.” (QS. An-Nisa’ [4]: 21) Istilah ini pun digunakan untuk menyatakan sebuah perjanjian yang kuat antara para Nabi dengan Allah SWT dalam mengemban perjuangan dakwah mereka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 7: وَاِ ذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَا قَهُمْ وَ

Membangun Negeri Berbasis Keluarga Islami

Gambar
  Membangun Negeri Berbasis Keluarga Islami (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Keluarga Islami menjadi dambaan bagi setiap keluarga muslim. Sosok keluarga Islami tentunya akan senantiasa diwarnai dengan nilai-nilai Islam dalam kehidupan seluruh anggota keluarganya. Rumah yang senantiasa diwarnai dengan nilai-nilai Islam seringkali disebut sebagai rumah keluarga muslim ( albaitul muslim ), yang di dalamnya dipenuhi dengan limpahan rasa cinta ( mawaddah ), rasa kasih sayang ( rahmah ) dan suasana kedamaian serta ketenangan ( sakinah ). Dengan ketiga limpahan atau karunia inilah yang akan menjadikan suasana dalam rumah semakin menyenangkan dan menyejukkan bagi para penghuninya. Guna mewujudkan sosok keluarga Islami yang menjadi dambaan semua orang, tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Paling tidak ada enam hal yang mesti dilakukan agar bisa membangun keluarga muslim yang ideal ( Keluarga Islami). Hal yang Pertama , ciptakan hubungan/ komunikasi atau interaksi yang baik a

Syawal, Momen Keluarga Muslim Meningkatkan Amal

Gambar
Syawal, Momen Keluarga Muslim  Meningkatkan Amal (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Dengan penuh rasa kekhawatiran (Al-Khauf) dan rasa penuh pengharapan (Ar-Roja’), tamu Agung yang penuh kemuliaan, bulan suci Ramadan sudah meninggalkan kita. Perasaan “Al-Khauf” menyelimuti hati kita karena khawatir seluruh amal ibadah kita selama bulan Ramadhan tidak diterima oleh Allah SWT mengingat banyaknya kelalaian diri kita dan keikhlasan hati di dalam diri yang boleh jadi masih bernilai rendah. Di balik itu, ada perasaan “Ar-Roja” yang sangat berharap bahwa Allah SWT akan menerima seluruh rangkaian ibadah kita selama bulan Ramadhan ada bersama-sama kita. Sungguh, Ramadhan bulan yang Suci dan penuh kemuliaan serta keistimewaan. Demikian halnya dengan momentum ‘Idul Fitri yang penuh dengan keistimewaan pula, kita dan keluarga pun telah melaluinya dengan berbagai amal ibadah. Bersegera memberikan zakat fitrah sebelum momentum 1 Syawal tiba,melaksanakan shalat ‘Idul Fitri di lapangan terbuka untuk

MARI KITA RAIH KEMULIAAN, DI PENGHUJUNG RAMADHAN

Gambar
  MARI KITA RAIH KEMULIAAN, DI PENGHUJUNG RAMADHAN (Oleh: Dr.H.Sukarmawan,M.Pd.) Syukur Alhamdulillah, tanpa terasa Kita telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, bahkan kini kita sudah berada di penghujung Ramadhan 1444 H ini. Patut kiranya kita ketahui bahwa terdapat amalan sunnah yang sering dilakukan oleh Rasulullah  Shallallahu Alaihi Wasallam pada momentum tersebut. Momentum 10 hari di akhir Ramadhan merupakan momen yang paling baik untuk memperbanyak amal istimewa di sisi Allah dan Rasulullah. Tentunya Kita semua telah mengakui bahwa sosok Nabi Muhammad  Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagi seluruh umat Islam. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman Q.S. Al-Ahzab [33]: 21. لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ۬ “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu….” Oleh karena itu, kita patut mensuritauladani kebiasaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalla